Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redam Perjokian, Lulusan "Lama" Dipisah

Kompas.com - 31/05/2011, 16:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagai upaya mengantisipasi praktik perjokian dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) jalur ujian tertulis 2011, panitia pusat telah menyiapkan berbagai cara. Salah satunya adalah melokalisasi peserta ujian yang berasal dari tahun kelulusan 2011 dengan peserta yang lulus pada tahun sebelumnya, yaitu 2009 dan 2010.

Ketua Pelaksana SNMPTN 2011 Herry Suhardiyanto, Minggu (29/5/2011) lalu, mengatakan, para pelaku perjokian tidak akan lolos. Antisipasi panitia yang diterapkan dalam ujian tertulis sangat ketat.

"Termasuk memetakan lokasi-lokasi yang rawan praktik joki dan lokasi tersebut harus kami rahasiakan," ujarnya.

Sementara itu, Selasa (31/5/2011) pagi tadi, Herry kembali menegaskan, antisipasi praktik perjokian juga dilakukan dengan memberikan soal berbeda.

"Tetapi tingkat kesulitannya tetap sama," kata Herry saat melakukan inspeksi pelaksanaan ujian tertulis bersama Menteri Pendidikan Nasional serta Rektor dan Wakil Rektor Universitas Indonesia (UI) di SMAN 82 Jakarta.

Selain itu, soal ujian juga sudah ditentukan berdasarkan tahun kelulusan peserta.

"Mekanisme penyerahannya jelas, soal sudah ditentukan untuk masing-masing anak," katanya.

Secara terpisah, Wakil Rektor UI Muhammad Anis, yang juga panitia SNMPTN bidang IT, menjelaskan, peserta SNMPTN jalur ujian tertulis yang berasal dari lulusan 2009 dan 2010 dilokalisasi di tempat yang telah ditentukan. Khusus untuk mereka, panitia memberikan soal berbeda dengan tingkat kesulitan yang sama.

"Untuk membedakan siswa dari tahun kelulusannya, salah satunya dengan melokalisasi peserta di tempat yang ditentukan, UI merupakan salah satunya," kata Anis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com