Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untan Seleksi Guru untuk Anak-anak TKI

Kompas.com - 01/06/2011, 22:28 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com — Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, siap menyeleksi guru yang akan dikontrak pemerintah untuk mengajar anak-anak tenaga kerja Indonesia di Sabah, Malaysia Timur.

"Seleksi ini akan dilakukan secara nasional, dan untuk Kalbar, Untan dipercaya sebagai salah satu panitia seleksi," kata Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Dr Aswandi di Pontianak, Rabu (1/6/2011).

Ia menambahkan, keberangkatan guru yang lulus seleksi akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama pada September 2011, tahap kedua November 2011, dan tahap ketiga pada Mei 2012.

"Guru kontrak yang ditempatkan di Malaysia mendapatkan tunjangan Rp15 juta per bulan. Itu menunjukkan pemerintah pusat sedang serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," kata Aswandi.

Menurutnya, dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, disebutkan bahwa warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

Ternyata, lanjut dia, sejauh ini anak-anak Indonesia, selain di dalam negeri dan daerah perbatasan, ada juga yang di luar negeri, tetapi belum mendapatkan pendidikan yang layak.

"Seperti anak-anak TKI yang berada Malaysia dan negara lainnya, saat ini masih belum mendapatkan pendidikan yang layak. Itu karena saat ini masih banyak anak-anak TKI khususnya di Malaysia, yang belum mengenyam pendidikan," ujarnya.

Untuk itu, menurut dia, Pemerintah Indonesia sejak tahun 2004 lalu menurunkan guru kontrak di Malaysia untuk mengajar anak-anak TKI melalui pendidikan formal dan nonformal.

"Pemerintah tidak mau anak-anak TKI yang ada di Malaysia tidak mengenyam pendidikan Indonesia. Karena kalaupun ada anak TKI yang bersekolah di Malaysia, dia akan mengenyam pendidikan di sana sehingga tidak mengenal pendidikan Indonesia," tutur Aswandi.

Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Indonesia juga telah mempersiapkan tenaga pendidik kontrak yang nantinya akan ditempatkan di Malaysia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com