SURABAYA, KOMPAS.Com — Seluruh siswa di dua SMP di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dinyatakan tidak lulus pada ujian nasional tahun ini.
Dua sekolah itu adalah SMP PGRI Kedewan Bojongoro dengan 9 siswa dan SMP Terbuka Sumenep dengan 8 siswa.
Nilai 17 siswa di dua sekolah itu di bawah ambang batas kelulusan yang ditetapkan. Hal itu, menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Harun, karena kurangnya pembinaan dan pengawasan dari pemerintah setempat.
''Harusnya sekolah dengan jumlah siswa sebanyak itu dimerger dengan sekolah lain agar lebih efektif,'' katanya, Kamis (2/6/2011), di Surabaya.
Dia mengimbau agar siswa-siswa itu mengikuti ujian paket B yang diselenggarakan pada Juli mendatang. "Siswa tidak perlu khawatir karena status ijazah kejar paket B setara dengan ijazah SMP," kata Harun.
Dari 380.663 peserta ujian nasional (UN) SMP di Jatim, 739 siswa dinyatakan tidak lulus. Untuk Mts dari 155.272 peserta, 215 tidak lulus. Sementara untuk SMP terbuka, dari 4.673 peserta yang tidak lulus 200 peserta. Dari 540.608 total peserta yang mengikuti UN, 1.154 siswa (0,213 persen) siswa yang tidak lulus.
Rata-rata perolehan nilai UN di Jatim, menurut Harun, melebihi rata-rata nilai nasional, yakni 7,56.
Jatim, menurut dia, menempati peringkat ketiga setelah Provinsi Bali (8,11) dan Sumatera Utara (8,04). Sementara Jatim (7,86).
''Ini adalah prestasi bagi Jatim karena pada 2010 Jatim menduduki peringkat ke-5,'' katanya.
Pengumuman kelulusan UN tingkat SMP/MTs/SMPT akan dilakukan secara serempak pada 4 Juni mendatang melalui masing-masing sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.