Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajinan Perak Kendari Hampir Punah

Kompas.com - 05/06/2011, 19:50 WIB

KENDARI, KOMPAS.com--Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), H Asrun, mengatakan, kerajinan perak daerah ini nyaris punah karena kurangnya perhatian serius dari semua stakeholder terhadap kelangsungan budaya kerajinan tersebut.

"Kita sangat sayangkan, kalau kekayaan budaya kerajinan kita ini ke depan akan menjadi kenangan lantaran generasi muda sekarang sudah jarang yang ingin meleskarikan kejarinan tersebut," kata Asrun, di Kendari, Minggu.

Ia mengatakan, saat ini pengrajin perak Kendari yang masih bertahan hanya beberapa orang saja, ini menjadi kekawatiran kita semua, padahal kerajinan ini pernah menjadi primadona Kota Kendari dan Sultra secara umum.

"Padahal, sejak jaman Belanda dulu, kerajinan perak Kendari sudah dikenal, karena keunikan dan keindahannya," kata Asrun.

Menurut Asrun, perak kerajinan Kenari memiliki keunikan khusus karena masih dikerja dengan secara manual atau pemintalannnya secara manual, bebeda di daerah lain yang sudah dikerja dengan cara cetakan.

Terkait hal itu, pihaknya akan intens melakukan pembinaan terhadap pengrajin perak tersebut, salah satu caranya adalah melakukan pelatihan terhadap para pengrajin tersebut agar lebih terampil.

"Pelatihan bagi para pengrajin yang ada selama ini, perlu dilakukan, dengan cara mendatangkan pelatih dari daerah lain, harapan kita agar keterampilan yang mereka miliki bisa lebih bervariasi," ujarnya.

Kata dia, dukungan lain yang perlu diberikan kepada para pengrajin tersebut adalah, dukungan permodalan, sehingga dengan bantuan modal itu maka mereka bisa mengembangkan usahanya tersebut.

"Saya sudah instruksikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kendari, agar memberi porsi anggaran untuk pengembangan usaha kerajinakn perak tersebut," kata Asrun.

Pemerintah juga, kata Asrun, siap mencarikan pasaran hasil kerajinan tersebut, sehingga para pengrajin cukup berkonsentrasi pada pembuatan kerajinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com