Ibunda Siswa Tak Ingin Masalah Membesar

SURABAYA, KOMPAS.Com - Ny S, ibunda salah satu siswa SDN Gadel II Surabaya, tidak ingin masalah menyontek massal menjadi besar dan merepotkan banyak pihak. Dia sudah berupaya agar masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan.

Ditemui di kediamannya Jalan Gadel Sari Barat II, Surabaya, Senin (6/6/2011), Ny S mengaku sama sekali tidak memiliki niat untuk menghancurkan nama baik sekolah dengan pemberitaan ini.

'Saya hanya meluruskan bahwa praktik ini salah, dan jangan sampai ditiru sekolah lain,' katanya.

Dia juga kecewa, putra keduanya yang dididiknya menjadi anak yang jujur, berani berbohong kepadanya. Menurut dia, sekolah harusnya tidak hanya mengajarkan siswanya bagaimana lulus ujian nasional (UN), namun juga mendidik karakter pribadi dan akhlak.

Ny S mengaku tahu soal praktik tersebut dari teman-teman anaknya. "Anak saya sendiri mengaku tidak tahu, tetapi dari mimik wajahnya saya tahu kalau dia berbohong,' ujarnya.

Semenjak masalah ini mencuat, keluarga Ny S merasa tertekan dan lebih memilih mengurung diri di rumah. Dari kerabat dekatnya, dia mengaku saat ini banyak tetangganya yang mencibirnya karena telah melapor ke Dinas Pendidikan atas masalah itu.

Tiga hari lalu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mendatangi rumah Ny S untuk bertanya langsung dan memberi dukungan moral kepadanya. Untuk alasan keamanan, Polsek Tandes juga menyiagakan beberapa petugasnya untuk memantau kediaman Ny S.