Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISI Denpasar Didik 496 Mahasiswa Asing

Kompas.com - 15/06/2011, 01:51 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com--Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mendidik sebanyak 496 mahasiswa mancanegara untuk mempelajari serta mendalami tabuh dan tari Bali selama kurun waktu 1998-2011.

"Mereka berasal dari berbagai negara di belahan dunia yang mendapat kemudahan dari Program Dharmasiswa Pemerintah Indonesia maupun atas biaya sendiri," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai. S di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, mereka  mengikuti proses belajar mengajar di fakultas di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seni di Pulau Dewata, namun sebagian besar memilih  Fakultas Seni Pertunjukan, baik tabuh maupun tari Bali.

Mahasiswa asing tersebut, antara lain berasal Jepang, Cekolavia, Pilipina, Rusia, Meksiko, Swedia, dan Australia. Setiap tahun penerimaan mahasiswa baru ada saja warga negara asing yang melanjutkan pendidikan untuk mendalami seni budaya Bali.

Mahasiswa mancanegara itu belajar selama tiga hingga empat semester, umumnya hal itu secara berkesinambungan, karena ada yang tamat dan adapula yang baru memulai kuliah.

Mereka mengambil program jangka pendek guna mempelajari seni tari dan instrumen gamelan Bali maupun musik nusantara.

Satu-satunya lembaga perguruan tinggi seni di Bali yang mencetak lulusan untuk memiliki keterampilan bidang gamelan, pedalangan, seni di atas kanvas dan tari Bali sudah meluluskan ratusan mahasiswa asing dengan status non sarjana.

"Mereka sudah mampu menguasai berbagai jenis tari maupun memainkan instrumen gamelan Bali. Dengan bekal keahlian dan kemampuan tari Bali itu mereka kembali ke negaranya," tutur Prof Rai.

Prof Rai, alumnus Universitas  California di Los Angeles itu menambahkan, tamatan ISI Denpasar asal luar negeri setelah kembali ke negaranya, mengembangkan kreavifitas dalam bidang seni yakni kolaborasi tari dan gamelan Bali dengan kesenian atau musik yang berhaluan barat.

Sebagian alumnus ISI warga negara asing lainnya, ada yang membuka kursus dan mengajarkan tari Bali kepada masyarakat di negara asalnyanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com