JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan Nasional M Nuh mengatakan, tak perlu ada ujian nasional ulang di SDN Gadel II, Tandes, Surabaya, Jawa Timur. Semula Kementerian Pendidikan Nasional menginstruksikan dilakukan UN ulang jika ditemukan bukti terjadinya kecurangan berupa menyontek massal pada ujian nasional lalu. Namun, berdasarkan hasil analisis dinas pendidikan setempat, berdasarkan pola jawaban yang tidak sama, disimpulkan tidak terjadi nyontek massal seperti diasumsikan.
"Dari hasil analisis pola jawaban 60 siswa di SD itu, kami tidak menemukan adanya pola jawaban yang identik sama. Sehingga, ujian nasional tidak perlu diulang. Kecuali, kalau jawabannya menunjukkan pola identik sama, kita simpulkan ada nyontek massal sehingga ujian harus diulang. Tetapi, ini tidak," kata Nuh, Rabu (15/6/2011), dalam jumpa pers di Gedung Kementerian Nasional, Jakarta.
Berdasarkan laporan penelusuran yang diterima kementerian, yang terjadi adalah indikasi kecurangan karena adanya instruksi dari guru kepada siswa untuk memberikan jawaban kepada teman-temannya. Namun, apakah instruksi itu berjalan atau tidak, harus dilihat dari proses ujian berlangsung. Pelaporan yang dilakukan orangtua siswa, Siami, terjadi setelah ujian selesai. Jadi parameter yang digunakan untuk membuktikan terjadi nyontek massal atau tidak adalah hasil ujian.
"Jangan karena ada input, tanpa tahu prosesnya kita sudah menyimpulkan terjadi nyontek massal. Kalau ada guru yang melakukan kecurangan, tidak serta-merta semuanya curang. Ini persoalan akademik, makanya solusi harus akademik juga. Untuk gurunya, ada sanksi," ujar Nuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.