Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Desentralisasi Bidang Pendidikan

Kompas.com - 22/06/2011, 04:01 WIB

Jakarta, kompas - Desentralisasi pendidikan yang sudah berjalan sekian tahun perlu dievaluasi efektivitasnya bagi kemajuan pendidikan bangsa. Hal-hal yang kurang mendukung kemajuan pendidikan sudah semestinya dihapus.

Demikian pendapat sejumlah guru dan akademisi, Selasa (21/6), menyangkut politisasi jabatan kepala sekolah dan kepala dinas di sejumlah daerah.

Seperti dilaporkan Kompas, sejumlah bupati/wali kota kini semakin banyak yang ikut campur dalam pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian kepala sekolah. Banyak pula kepala dinas pendidikan yang tidak memahami persoalan pendidikan serta tidak memiliki visi dan konsep pendidikan.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef mengatakan, kunci dari persoalan pendidikan adalah tidak adanya konsep dan visi pendidikan. ”Namanya Kementerian Pendidikan Nasional, tetapi yang dikembangkan justru pendidikan internasional tanpa jelas konsepnya,” katanya.

Lebih parah lagi, pendidikan dipisahkan dari kebudayaan. Pendidikan yang mestinya berakar dari budaya bangsa justru kebudayaan diartikan sebagai atraksi yang bisa dikomersialkan.

”Sudah saatnya konsep pendidikan diperjelas dan desentralisasi pendidikan dievaluasi,” ujar Daoed Joesoef.

Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Abduh Zen mengatakan, dalam rapat koordinasi nasional PGRI beberapa waktu lalu, muncul desakan kepada pemerintah untuk mengevaluasi pelaksanaan otonomi bidang pendidikan. PGRI meminta supaya ada reformasi pendidikan secara mendasar dan menyeluruh.

Iwan Hermawan, Sekretaris Federasi Guru Independen Indonesia, mengatakan, evaluasi terhadap otonomi pendidikan terutama menyangkut posisi guru. ”Sebaiknya guru jangan di bawah pemerintah kabupaten/ kota karena mudah dipolitisasi,” ujarnya.

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rohmat Wahab mengingatkan posisi kepala sekolah atau kepala dinas pendidikan harus dipegang oleh orang-orang yang kompeten sebab dampaknya pada kualitas pendidikan. (ELN/LUK/THY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com