Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengurai Belenggu Ketertinggalan NTT

Kompas.com - 22/06/2011, 09:56 WIB

KOMPAS.com — Pendidikan di Nusa Tenggara Timur senantiasa dicitrakan dengan ketertinggalan, baik kualitas siswa, guru, maupun sarana dan prasarana pendidikannya. Stigma ini terus melekat selama bertahun-tahun.

Kini, stigma ini mulai dicoba dihapus. Pemerintah memutuskan mulai tahun 2012 ada kebijakan khusus untuk percepatan pembangunan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Keberpihakan pemerintah untuk menyediakan berbagai program khusus, mulai dari peningkatan ekonomi, infrastruktur, hingga sumber daya manusia, memberikan angin segar untuk melepas belenggu ketertinggalan NTT yang selama ini tidak kunjung mendapatkan pemecahan masalah.

Guna menyukseskan percepatan pembangunan di wilayah ini, pemerintah pusat tidak ingin menyodorkan cara-cara penyelesaian ketertinggalan yang membelenggu NTT dengan memakai ”kacamata” Jakarta. Pemerintah daerah, kaum intelektual, dan masyarakat NTT yang akan menyusun rencana-rencana aksi yang realistis dengan kondisi dan situasi lokal di semua kabupaten/kota sehingga percepatan pembangunan yang ditawarkan pusat bermakna bagi perubahan dan kemajuan wilayah ini.

Tertinggal

Potret buram ketertinggalan NTT begitu jelas, baik di atas kertas yang terlihat dari sejumlah data, apalagi kondisi riil dalam kehidupan masyarakat. Ketertinggalan dalam banyak aspek kehidupan di NTT semakin suram tatkala potret yang dipakai tidak membandingkan ketertinggalan dalam skala nasional, tetapi di antara kota/kabupaten juga disparitasnya cukup tinggi. Memprihatinkan!

Indeks pembangunan manusia (IPM) NTT pada tahun 2009 tercatat di urutan ke-31 dari 33 provinsi. Rata-rata IPM nasional sudah berada di 71,4, tetapi di NTT baru di kisaran 66,6.... (selengkapnya baca harian Kompas, 22 Juni 2011)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com