Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Perdebatkan "Judul" Pendidikan Pancasila

Kompas.com - 22/06/2011, 15:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski ada desakan dikembalikannya mata pelajaran Pendidikan Pancasila ke dalam mata pelajaran dan mata kuliah wajib di semua jenjang pendidikan, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengatakan, belum dapat memastikan apakah mata pelajaran tersebut akan kembali dimasukkan dalam kurikulum wajib tahun ajaran 2011/2012. Menurutnya, saat ini semua pihak seyogianya dapat memikirkan bersama muatan apa yang akan dimasukkan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraam (PKn).

"Ada tekanan supaya judulnya itu diperkokoh. Sehingga judul itu nantinya akan membuat standar isi dan kompetensinya menjadi jelas di mata pelajaran itu sendiri dan bisa dikembangkan ke dalam mata pelajaran yang terkait," kata Fasli, Rabu (22/6/2011) siang, di Jakarta.

Menurutnya, muatan Pendidikan Pancasila tidak hanya terdapat di dalam mata pelajaran PKn saja, tetapi dalam pelajaran lain juga dimuat nilai-nilai mengenai kemanusiaan, toleransi, tenggang rasa dan komponen lain yang masih terkait dengan mata pelajaran Pendidikan Pancasila.

"Bukan di pelajaran PKn saja, dalam pelajaran Agama pun itu merupakan suatu pelajaran utuh dan nilai-nilai humanis dan sosialnya masih ada di sana. Komponen-komponennya itu adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan Ketuhanan YME, masalah-masalah yang berhubungan dengan kemanusiaan, simpati dan lain sebagainya adalah komponen yang ada dalam PKn. Termasuk pengajaran tentang demokratisasi, tentang bagaimana keadilan dan empati kepada orang yang teraniaya itu juga ada," ujarnya.

Fasli menambahkan, semua pihak saat ini sebaiknya tidak perlu ramai mempermasalahkan judul dari mata pelajaran yang memuat nilai-nilai Pancasila.

"Kita tak perlu menghabiskan energi untuk membahas rumah-rumahnya itu, lebih baik kita laksanakan lebih banyak bagaimana cara guru agar bisa mengajar lebih dialogis. Bagaimana hubungan di luar sekolah yang dapat merusak dan mengurangi kepercayaan anak didik, karena lingkungan sekitar yang tidak mendukung juga dapat mempengaruhi siswa. Mereka (siswa) dibenturkan, ketika teori yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan sesungguhnya. Ini terjadi terus, terjadi penihilan diantara upaya dari pada pendidikan seperti itu," paparnya.

Fasli mengungkapkan, di jenjang pendidikan tinggi, nilai-nilai Pancasila terdapat dalam mata kuliah yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan PKn, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, ada juga yang menggunakan PKn ataupun Pengembangan Kepribadian

"Karena kita berada di antara hitam dan putih. Sekarang bagaimana caranya agar yang baik dapat jalan terus, yang buruk bisa kita pangkas," ungkapnya tegas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Edu
Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Edu
Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Penjelasan MWA UI

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Penjelasan MWA UI

Edu
Cek Biaya Kuliah D3, D4 dan S1 Unpar, Berapa Biaya Prodi Kedokteran?

Cek Biaya Kuliah D3, D4 dan S1 Unpar, Berapa Biaya Prodi Kedokteran?

Edu
Tekankan Pentingnya Belajar Coding, Gibran: Jangan Kalah dengan India

Tekankan Pentingnya Belajar Coding, Gibran: Jangan Kalah dengan India

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau