Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD Diajak Cinta Sains dan Ilmuwan

Kompas.com - 26/06/2011, 20:32 WIB

Dengan tes eksprimen yang sederhana namun menghibur itu, peserta belajar banyak tentang prinsip kerja medan magnet. Cara-cara seperti ini membuat peserta tegang dalam menghadapi olimpiade.

Peserta OSK terbuka untuk semua siswa SD yang dibagi dalam tiga level. Level sati siswa kelas 1-2 SD, level dua siswa kelas 3-4, dan level tiga siswa kelas 5-6. Peserta bisa mendaftar sendiri atau mewakili sekolah.

"Tidak mesti anak yang pandai di kelas atau juara yang bisa ikut. Siapa saja boleh ikut. Sebab, acara ini untuk membuat anak-anak suka sains," kata Sanny.

Bahkan, siswa dari SD di daerah perbatasan dan terpencil mampu tersaring menjadi finalis. Ada dua siswa dari sekolah yang dibantu Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar yang lolos menjadi finalis. Satu siswa dari pelosok Majene, Sualwesi Barat dan satu lagi dari Bengkalis, Riau.

Apa yang telah ditunjukkan oleh para siswa tersebut benar-benar membesarkan hati kita. Semangat untuk mencintai ilmu pengetahuan dan alam sekitarnya berhasil dipupuk oleh para Pengajar Muda di Gerakan Indonesia Mengajar.

Ini membuktikan bahwa Gerakan Indonesia Mengajar telah melangkah di jalur yang tepat dalam mewujudkan janji kemerdekaan: mencerdaskan kehidupan bangsa. Mari kita jaga momentum yang baik ini untuk terus mencintai dan mengembangkan sumber daya manusia Indonesia agar mereka berani bercita- cita tinggi, ujar Anies Baswedan, pendiri dan Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar.

Keberangkatan dua orang finalis dari pelosok Majene dan Bengkalis tersebut didukung sepenuhnya oleh mitra program utama Gerakan Indonesia Mengajar, Indika Energy Group. Kelompok usaha ini telah mendukung Gerakan Indonesia Mengajar sejak masih berupa gagasan.

Para guru muda yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Mengajar dibekali metode pembelajaran sains yang menyenangkan. Mereka juga membawa majalah komik sains Kuark untuk menarik minat siswa pada sains.

"Baru tahun ini, anak-anak di SD terpencil yang dijangkau program Gerakan Indonesia Mengajar ikut OSK. Mengejutkan, ternyata potensi anak-anak di daerah terpencil pun bagus asal ada kesempatan. Lebih dari 100 anak yang bisa masuk semifinalis, namun baru dua yang bisa masuk ke finalis di Jakarta," kata Israr Ardiansyah, Manajer Program Komunitas Indonesia Mengajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com