Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Euforia yang "Ngangenin"

Kompas.com - 30/06/2011, 09:39 WIB
Indra Akuntono

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Langkah Ulmi terhenti di sebuah agen surat kabar yang terletak di bawah flyover perempatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Matanya tertuju pada beberapa surat kabar yang sengaja dipajang oleh pemilik lapak. Ulmi pun melihat-meihat sederet surat kabar yang dipajang. Sesaat kemudian, wanita bernama lengkap Ulmiyatus itu merogoh kocek Rp 3.000 untuk membeli salah satu surat kabar yang memuat hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri  2011. Apakah Ulmi salah satu peserta SNMPTN? Ternyata tidak. Ia hanya ingin merasakan euforia pengumuman SNMPTN. Hal yang dulu pernah dirasakannya.

"Saya tetap beli koran yang memuat hasil SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) meski sudah tidak ikut. Hanya karena ingin tahu, karena dulu saya melihat pengumuman melalui koran," ujar Ulmi yang menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Departemen Pertanian ini kepada Kompas.com, Kamis (30/6/2011) pagi, di Cileungsi, Bogor.

Sebelum bertugas sebagai abdi negara, Ulmi menyelesaikan studinya di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, pada tahun 2007. Tak hanya tahun ini, Ulmi mengaku setiap tahun selalu ikut membeli koran yang memuat hasil UMPTN. "Saya ingin merasakan euforia pengumumannya. Selain itu, juga buat menemani perjalanan ke kantor," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com  dan pengakuan sejumlah agen surat kabar, peminat surat kabar yang memuat hasil SNMPTN tak seramai tahun-tahun sebelumnya. Hal ini kemungkinan karena pengumuman hasil telah dapat diakses secara online sejak tadi malam. Padahal, biasanya, di hari pengumuman, surat kabar itu selalu menjadi buruan.

"Sekarang tidak seramai dulu. Mungkin karena sistem online yang lebih cepat. Tidak sampai sejam sudah bisa diakses, bahkan sejak dini hari dan bisa langsung di-print. Sementara surat kabar baru bisa dibeli pagi hari," kata Erwin, salah satu agen di kawasan Cileungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com