Solo, Kompas
Kepala Tata Usaha SMK Cokroaminoto I Solo Sugimin mengatakan, dari kapasitas yang disediakan sebanyak 100 kursi, jumlah siswa yang mendaftar dan sudah diterima baru mencapai 45 orang. Menyikapi hal ini, pendaftaran peserta didik baru (PPDB) yang diselenggarakan sejak 30 Juni lalu akan terus dibuka hingga tiga minggu pertama masuk sekolah.
”Kalau memang diperlukan, kami akan meniadakan tes masuk,” ujarnya, Senin (4/7).
Kekurangan siswa juga terjadi di SMK Marsudirini Marganingsih Solo. Dengan daya tampung sebanyak 120 siswa, sekolah ini untuk sementara baru memiliki murid baru sebanyak 80 orang.
”Kami hanya bisa mengharapkan tambahan siswa baru dari mereka yang tidak diterima di sekolah negeri,” ujar Wakil Kepala SMK Marsudirini Marganingsih Yustinus Tri Sabowo. Kondisi kekurangan murid ini, menurut Yustinus, terjadi hampir setiap tahun.
Di Kota Tegal, Jawa Tengah, kekurangan murid antara lain terjadi di SMK Ihsaniyah, SMK Muhammadiyah 1 Tegal, dan SMP Bhakti Praja. Kepala SMP Bhakti Praja Kota Tegal Rasbi mengatakan, hingga kemarin, sekolahnya baru mendapatkan 27 calon siswa baru dari kuota yang diharapkan sebanyak 102 siswa. Di sekolah tersebut, siswa baru tidak dikenai uang gedung dan hanya dikenai sumbangan pendidikan sebesar Rp 40.000 per bulan.
Di SMK Ihsaniyah, hingga kemarin, jumlah calon siswa yang mendaftar sekitar 25 orang.