Gorontalo, Kompas
Sosialisasi hari Selasa (5/7) di beberapa sekolah di Desa Buhu, Kecamatan Talaga Jaya, itu bagian dari Jumpa Bakti Gembira Nasional VII. Ajang pertemuan anggota PMR seluruh Indonesia itu diadakan 4-10 Juli di Bumi Perkemahan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Lebih dari 200 anggota PMR berbagai usia terjun ke beberapa SD dan SMP. Mereka berinteraksi dengan siswa sekolah setempat dan mengenalkan berbagai bentuk bencana di Indonesia, baik bencana alam maupun akibat perbuatan manusia.
Selain memberikan pengetahuan tentang gempa bumi, gunung meletus, banjir, serta cara-cara penyelamatan diri kepada teman-teman sebayanya, PMR juga memberikan informasi cara mencegah bencana yang bisa terjadi di rumah, seperti kebakaran atau ledakan tabung gas.
Kecamatan Talaga Jaya dipilih sebagai lokasi sosialisasi karena wilayah itu hampir setiap tahun diterjang banjir. Menurut Fatmawati Buta, pembina PMR di SMP Negeri 1 Talaga Jaya, banyak siswa di sekolah itu yang rumahnya sering kebanjiran.
Selain menerjang Kecamatan Talaga Jaya, banjir dari luapan Danau Limboto juga merendam desa-desa di Kecamatan Tilango. ”Setiap tahun warga selalu mengungsi karena banjir setinggi atap,” kata Fatmawati.
Banjir disebabkan Danau Limboto terus mengalami pendangkalan akibat endapannya semakin banyak. Selain itu, permukaan danau sebagian besar juga tertutup eceng gondok.
Meski sering diterjang banjir, Fatmawati mengakui bahwa selama ini warga belum dibekali keterampilan untuk menghadapi banjir. Pembekalan dari PMI Provinsi Gorontalo sebatas
Exkuwin Suharyanto, Kepala Divisi Kerja Sama dan Pengembangan Sumber Daya Alam PMI Pusat, mengatakan, peran PMI setempat sangat dibutuhkan agar sosialisasi berlanjut pembekalan di lapangan. Kesiapsiagaan bencana tak bisa teori, tetapi harus disertai pelatihan keterampilan.
”Ini tantangan kami karena PMI di daerah belum punya persepsi yang sama soal penanggulangan bencana,” katanya.
Sosialisasi bencana oleh PMR, menurut Exkuwin, merupakan pendekatan melalui teman sebaya. Penyampaian informasi teman sebaya efektif karena biasanya remaja lebih percaya pada teman sebaya daripada orang yang lebih tua.