Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemiskinan Bukan Penyebab Utama Tawuran

Kompas.com - 09/07/2011, 21:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Fadjar Panjaitan berpendapat, maraknya tawuran antarwarga tidak tekait dengan tingkat kemiskinan.

"Tingkat kemiskinan itu tidak bisa menjadi pembanding. Karena variabel angka kemiskinan berbeda dengan angka tawuran. Angka kemiskinan itu tidak bisa digunakan untuk mengukur tawuran yang sering terjadi di Jakarta," tutur Fadjar, Sabtu (9/7/2011)  di Jakarta.

Jumlah penduduk miskin di Jakarta saat ini tercatat sebanyak 295 ribu jiwa atau sekitar 11,45 persen dari total penduduk Jakarta. Jumlah tersebut menyebar di lima wilayah DKI Jakarta dan satu kabupaten di Jakarta."Dari lima wilayah kota dan satu kabupaten di Jakarta, Jakarta Utara yang paling banyak penduduk miskinnya, karena dilihat juga dari kepadatan penduduk," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Agus Suherman.

Agus menjelaskan, meningkatnya garis kemiskinan disebabkan oleh naiknya batas kemiskinan dari yang berpendapatan Rp 331 ribu per bulan menjadi Rp. 350 ribu per bulan.

Sementara itu, secara nasional jumlah penduduk miskin berjumlah sekitar 25 juta jiwa atau sekitar 40 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharuddin Djafar mengemukakan bahwa penyebab tawuran warga di Pasar Rumput dan Johar Baru diperkirakan akibat faktor ekonomi. "Memang, masyarakat di sana (Pasar Rumput dan Johar Baru) sangat terbatas (ekonominya), makanya mudah terpancing," kata Baharuddin.

Selama 2011, 32 kali tawuran terjadi di Johar Baru dan sembilan kali di Pasar Rumput.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com