Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Jangan Paksa Anak Masuk Sekolah Negeri

Kompas.com - 18/07/2011, 12:17 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Kupang Daniel Hurek meminta para orangtua untuk tidak memaksakan kehendak untuk menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. Sekolah swasta, katanya, bisa menjadi pilihan. Ia menegaskan, pemerintah memberikan perhatian yang sama, baik kepada sekolah negeri maupun swasta.

"Orangtua dan anak cenderung untuk memilih sekolah negeri dengan alasan murah, tetapi sebenarnya sekolah negeri atau sekolah swasta mendapat perhatian yang sama dari pemerintah," katanya di Kupang, Senin (18/7/2011), menanggapi keluhan para orangtua yang anaknya tidak lolos masuk ke sekolah negeri.

Menurut Hurek, selama ini orangtua dan anak-anak cenderung mendaftar ke SMU Negeri, bukan sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) yang memiliki basis keterampilan jelas bagi siswa.

"Saat ini banyak siswa  belum bisa ditampung. Hampir setiap hari orangtua mendatangi Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) dan Kantor Wali Kota Kupang agar anak mereka bisa ditampung di sekolah negeri," ujarnya.

Ia menambahkan, tingginya minat orangtua dan anak untuk masuk di sekolah-sekolah negeri tersebut mengakibatkan sekolah negeri tidak bisa menampung siswa karena keterbatasan sarana dan prasarana.

"Kami sedang melakukan inventarisasi dan mendata siswa yang belum tertampung, baik di tingkat SMP maupun SMU agar bisa direlokasi ke sekolah-sekolah swasta," katanya.

Menurut dia, kapasitas sekolah swasta di Kota Kupang bisa menampung siswa yang tidak lolos masuk di sekolah negeri, namun kecenderungan orangtua dan anak lebih memilih sekolah negeri sehingga kapasitas yang ada belum terisi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Kupang Max Hallundaka mengatakan, pihaknya sedang melakukan kajian dan inventarisasi jumlah rombongan belajar dan kapasitas serta sumber daya pengajar di sekolah negeri.

"Sekolah swasta atau negeri sama baiknya, karena sama-sama mendapat perhatian dari pemerintah. Bagi siswa yang tidak lulus seleksi PSB tetap akan diakomodir di sekolah swasta," katanya.

Ia menambahkan, bagi siswa yang berdomisili di sekitar sekolah akan diarahkan untuk memilih sekolah terdekat sehingga tidak terjadi penumpukan siswa pada sekolah-sekolah tertentu saja.

Salah seorang wali siswa, Robert Tabana mengatakan, kecenderungan orangtua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah negeri karena biaya pendidikannya jauh lebih murah dari sekolah swasta.

"Mahalnya biaya pendidikan di sekolah swasta yang dirasakan orangtua, menyebabkan sebagian besar orangtua di Kota Kupang mempertahankan anaknya masuk di sekolah negeri," katanya.

Robert mengaku belum mau mendaftarkan anaknya pada sekolah swasta, karena masih menunggu keputusan pemerintah Kota Kupang yang ingin menambah rombongan belajar pada sekolah negeri.

"Sekarang tahun ajaran baru sudah dimulai, namun saya belum mau mendaftarkan anak di sekolah swasta karena masih menunggu keputusan dari Wali Kota Kupang yang akan mengakomodir siswa di sekolah negeri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com