Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Kemdiknas Kaji Pendirian SMA Terbuka

Kompas.com - 18/07/2011, 12:34 WIB

SOLO, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan Nasional tengah mengkaji pendirian sekolah menengah atas (SMA) terbuka karena permintaan masyarakat dalam jenjang pendidikan ini masih cukup tinggi. Hal itu dikatakan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdiknas Prof Dr Baedowi seusai menjadi inspektur upacara pada acara pencanangan pendidikan berkarakter di Lapangan Kota Barat, Solo, Senin (18/7/2011).

"Masyarakat Indonesia sampai sekarang sebagian besar masih berpandangan masuk SMA nantinya bisa meneruskan kuliah di suatu perguruan tinggi. Padahal, untuk sekolah lainnya, seperti SMK, juga tidak kalah pentingnya yang sekarang ini tengah dikembangkan terus oleh pemerintah," katanya.

Pengkajian pendirian SMA terbuka, kata Baedowi, belum bisa dipastikan kapan akan selesai. Namun, saat ini pengkajian pembukaan sekolah tersebut terus berjalan.
.
Nantinya, SMA terbuka sama dan sederajat dengan SMA reguler. Namun, pola belajarnya lebih fleksibel dan mandiri. Sekolah ini menggunakan pola pendidikan terbuka dengan memanfaatkan sumber belajar yang telah tersedia, baik di SMA penyelenggara maupun di lingkungan sekitar siswa. Sebagian besar waktu belajar siswa dilakukan secara mandiri dengan bantuan seminimal mungkin dari guru.

Siswa yang diterima di SMA terbuka adalah lulusan SMP/MTs serta siswa putus sekolah di tingkat SMA. SMA terbuka ditujukan pula bagi anak usia SMA yang sudah bekerja dan tidak mempunyai waktu untuk mengikuti SMA biasa.

Mengenai anak putus sekolah, Baedowi mengatakan, Kemdiknas sudah menyediakan wadah khusus, seperti pendidikan Paket C untuk jenjang SLTA dan lain-lain.

"Pemerintah sekarang juga terus mendorong kepada anak-anak putus sekolah untuk belajar lagi, dan bagi mereka yang tidak mampu diberikan beasiswa," katanya.

Upacara pencanangan pendidikan berkarakter yang berlangsung di Lapangan Kota Barat, Solo, diikuti pelajar dari tingkat sekolah dasar sampai SMA/SMK dari kota setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com