Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Berwisata dengan Kereta Api

Kompas.com - 20/07/2011, 16:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran Perkeretaapian yang berlangsung di Stasiun Kereta Api Jakarta Kota, Jakarta, mengangkat tema "Perkeretaapian Indonesia dalam Peradaban Bangsa". Hal ini karena kereta api memegang peranan penting dalam perkembangan peradaban.

"Jalur-jalur kereta api dibangun pada masa lalu di pusat-pusat perkebunan di Jawa. Kalau ada perkebunan di sana pasti ada jalur kereta api," tutur Sekretaris Ditjen Sejarah dan Purbakala (Sepur) Kemenbudpar, Soeroso dalam pembukaan pameran tersebut, Selasa (19/7/2011). Seperti termuat dalam rilis acara tersebut, umumnya wilayah sekitar jalur kereta api berkembang menjadi daerah yang ramai bahkan menjadi kota. Dengan adanya stasiun, akses ke suatu wilayah menjadi terbuka dan perekonomian meningkat.

"Kereta api bisa memfasilitasi penumpang jalur darat. Karena jalan sudah tidak bisa mengakomodir lagi. Juga kereta api itu ramah lingkungan dan cepat sampai tujuan karena sifatnya yang rapid. Hanya saja masih banyak kendalanya. Jalur kereta api belum steril, banyak penduduk di jalan kanan-kiri dan kendala lainnya," kata Kepala Pusat Pelestarian PT. Kereta Api Indonesia, Ella Ubaidi. Karena besarnya peran stasiun pada perkembangan bumi nusantara, sudah sepantasnya stasiun menjadi cagar budaya.

Menurut Ella, stasiun kereta api sangat berpotensi sebagai wisata sejarah. Sekaligus membawa wisatawan ke tempat-tempat bersejarah yang ada di Pulau Jawa. Ia mengatakan setiap stasiun kereta api memiliki ciri khas tersendiri. Seperti Stasiun Beos, lanjutnya, sudah menjadi objek wisata tersendiri.

"Saya sendiri kaget, minat masyarakat pada cagar budaya di Indonesia tiba-tiba tinggi sejak 2004. Masyarakat mulai ikut pelestarian dan berkunjung ke stasiun. Ini sebagai industri sangat bagus untuk sektor pariwisata," kata Ella.

Ia mengatakan setiap stasiun yang dibuat Belanda memiliki ciri tersendiri. Karena itu, masing-masing stasiun menawarkan wisata yang berbeda-beda karena tampil dalam keindahan arsitektur yang beragam.

"Belum lagi local content-nya. Stasiun itu tidak bisa lepas dari kehidupan yang ada di sekitarnya. Jadi tiap daerah ada kuliner khasnya, ada objek wisata lainnya. Jadi dengan kereta api kita bisa berwisata," katanya.

Rencananya, tambah Ella, semua stasiun akan dilengkapi dengan papan informasi mengenai masing-masing cagar budaya tersebut.

"Kita akan jelaskan cerita dan sejarahnya bagaimana. Kita sedang kumpulkan data-datanya. Akan kita terapkan di awal Desember. Papan informasi akan diletakkan dekat loket," tuturnya. Beberapa stasiun pun kini sudah memiliki museum sendiri. Sementara itu, lanjut Ella, tahun depan di Bondowoso akan dibuat museum.

"Kita ada kerja sama dengan Pemkot untuk membuat museum. Lalu perkeretaapian tidak selalu mengenai kereta api itu saja. Seperti di Lawang Sewu juga ada monumen pertempuran yang pernah terjadi di sana," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com