JAKARTA, KOMPAS.com - Uni Eropa (UE) mengucurkan dana beasiswa sebesar total Rp 47 miliar pada tahun 2011 bagi mahasiswa asal Indonesia untuk melanjutkan studi ke berbagai perguruan tinggi di Eropa. Hal itu disampaikan Wakil Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Charles Whiteley, Kamis (21/7/2011), dalam jumpa pers seusai "Erasmus Mundus Scholarship Programme Awards Ceremony 2011" di Crowne Plaza Hotel, Jakarta.
Pada tahun ini, sebanyak 118 kandidat dari Indonesia terpilih untuk menerima beasiswa Erasmus Mundus yang didanai Uni Eropa.
"Tahun 2011 ini, Indonesia mendapatkan 47 miliar," kata Charles.
Indonesia sendiri, dari sisi jumlah penerima beasiswa menempati urutan teratas untuk wilayah Asia Tenggara, peringkat ketiga di Asia, dan peringkat ketujuh dari 160 negara penerima beasiswa. Untuk tahun ini, tercatat 2000 mahasiswa dari seluruh dunia menerima beasiswa Erasmus Mundus.
Ratusan mahasiswa asal Indonesia akan menempuh jenjang studi S-1, S-2, S-3, dan post-doktoral, baik untuk program gelar maupun non gelar jangka pendek. Saat ini terdapat 124 program studi S-2 Erasmus Mundus dan 24 program studi S-3 Erasmus Mundus. Bidang studinya mencakup berbagai bidang, seperti teknologi, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, bisnis, ekonomi, hukum, serta ilmu pengetahuan budaya atau sastra.
Salah satu penerima beasiswa Erasmus Mundus 2011, Sumarheni Sudir mengatakan, kesempatan yang didapatnya tahun ini merupakan kebanggaan. Beberapa kali mencoba, kata Sumarheni, kesempatan itu datang juga.
"Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan besar ini," ujar lulusan Universitas Hasanuddin Makassar ini.
Sumarheni akan melanjutkan studinya di Universitat De Barcelona, Spanyol, untuk jurusan Biohealth Computing EM.
Charles sendiri berharap, para mahasiswa asal Indonesia bisa memanfaatkan kesempatan yang dimiliki, salah satunya untuk memperkenalkan negara dan budaya Indonesia.
"Program ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga mereka bisa memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja, memiliki cara pandang terbuka dan pengalaman internasional. Diharapkan juga bisa memberikan kerangka untuk saling bertukar pandangan dan dialog antar individu dengan latar belakang budaya yang berbeda," paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.