Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan SMAK Dago untuk Pendidikan

Kompas.com - 22/07/2011, 20:56 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com -  Lahan seluas 19.460 meter persegi yang terletak di Jalan Ir H Juanda (Dago) Kota Bandung, Jawa Barat diperuntukan bagi sarana pendidikan. Ini tercantum dalam dokumen Hak Guna Bangunan (HGB) yang diperoleh Yayasan Perguruan Sekolah Menengah Kristen Jawa Barat (YPSMK-JB) tahun 2010.

Hal itu terungkap dalam pertemuan tokoh-tokoh masyarakat Jabar dengan jajajaran kepolisian di Markas Kepolisian Daerah Jabar Jumat (22/7/2011) kemarin. Pertemuan yang dipimpin Direktur Reserse Komisaris Besar Fachrudin dihadiri oleh unsur Muspida Jabar dan sejumlah tokoh masyarakat yang dikoordinir oleh Ketua Badan Musyawarah Jawa Barat Memet Hamdan dan Sekjen Andri P Kantaprawira.

Keterangan ini sejalan dengan penjelasan kuasa hukum dari YPSMK-JB, Chandr awila Supriadi, yang mengatakan, merekalah pemilik yang sah karena sudah mengantongi dokumen Hak Guna Bangunan yang dikeluarkan tahun 2010. Lahan tersebut adalah milik negara yang dirampas dari organisasi milik Belanda sejak tahun 1958.

"Keterangan peruntukan bagi pendidikan ini sangat penting bagi masyarakat untuk meredam isu bahwa kawasan itu akan dijadikan mal atau kepentingan bisnis lainnya," ujar Sekjen Bamus Jabar Andri Kantaprawira. Dalam pertemua n itu terungkap, pihak yayasan sudah melakukan proses pembuatan HGB itu sejak 2005 dan sudah mengeluarkan biaya Rp 18 miliar.

Sebaliknya, Perkumpulan Lyceum Kristen juga mengklaim lahan itu sebagai pemiliknya. Ini yang menyebab kan terjadinya keributan di Jl Dago Senin (18/7) sore, menyusul pendudukan oleh 100-an orang yang mengaku mendapat kuasa dari pengacara dari pihak Perkumpulan Lyceum Kristen. Mereka menuding pihak yayasan yang saat ini berkantor di dalam Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK) Dago itu tidak lagi berhak di sana.

Tanah yang disengketakan itu terletak di jalur emas sekaligus ikon Kota Bandung. Lahan seluas hampir dua hektar itu merupakan satu-satunya lahan terbuka yang tersisa di jantung kota (Jalan Dago) Bandung itu. Kalau tanah itu dinilai Rp 15 juta per meter saja, nilainya hampir Rp 300 miliar.

Kini di lahan itu terdapat sejumlah bangunan yang tidak terurus. Sebagian digunakan untuk kantor yayasan dan SMAK Dago yang muridnya sekitar 30-an orang. Kami, masih membuka pendaftaran untuk murid baru, ujar Kepala Sekolah SMAK Dago, Sukardjo. Sejak kerusuhan Senin sore (18/7) sekolah itu diliburkan dan akan mulai buka kembali Senin (25/7/2011). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com