Semangat Sekolah dari Bukit Duabelas

KOMPAS.com - Tiga anak rimba berlari tanpa alas kaki dari hunian mereka di hutan penyangga Taman Nasional Bukit Duabelas, Kabupaten Batanghari, Jambi. Hanya berbekal tas lusuh berisi buku, sarung, tiga bungkus mi instan, dan dua bungkus roti, mereka menembus hutan sejauh 45 kilometer selama dua hari dua malam.

Begitu tiba di rumah singgah orang rimba di Kabupaten Sarolangun, Jambi, Selasa (19/7), tas yang dibawa Besiap Bungo (7) tiba-tiba terjatuh. Buku-buku pun berhamburan. Besiap dengan cepat memungutnya.

Kedua temannya, Moruya (10) dan Kalitap (11), tertawa melihat tingkah Besiap. Jusia Abdi, sukarelawan pendamping orang rimba dari Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, diliputi rasa heran.

”Bagaimana kalian bisa kemari? Apa tujuan kalian?” ujar Abdi kepada ketiga anak itu.

”Kami mencari Karin. Kami nak (ingin) sekolah,” ujar Besiap. Karin adalah guru yang jadi sukarelawan KKI Warsi. Saat itu, ia mengajar di tempat lain.

Karin sering mengunjungi Besiap dan kawan-kawannya untuk mengajarkan baca dan tulis. Setiap kali Karin datang, mereka begitu antusias dan berkumpul sejak pagi di sebuah balai sederhana di bawah pohon, duduk di atas jalinan kayu dengan berpakaian seadanya.

Belasan anak mengikuti pelajaran dengan panduan modul bergambar. Terkadang mereka menyanyi dan bermain bersama. Kegiatan itu selalu berakhir larut malam......

Selengkapnya, baca Harian Kompas, 26 Juli 2011.