Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Lulusan Perguruan Tinggi Harus Siap Pakai

Kompas.com - 27/07/2011, 09:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini terdapat banyak keluhan dari dunia industri yang menilai jika pendidikan tinggi di Indonesia hanya mampu mencetak lulusan yang siap training alias tidak siap bekerja. Hal itu dibenarkan oleh pemerhati pendidikan yang juga Executive Dean, Binus Business School, Firdaus Alamsjah. Menurutnya, institusi penyelenggara pendidikan tinggi harus dapat memprediksi dan mempunyai konsep yang jelas dan sesuai dengan keadaan terkini.

Ia menjelaskan, fungsi pendidikan bukanlah hanya mencetak lulusan yang berkualitas, tetapi juga harus mampu menciptakan pakar yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sebab, untuk terjun ke dunia kerja, maka yang menjadi costumer adalah perusahaan. Oleh karena itu, institusi penyelenggara pendidikan tinggi perlu memahami apa yang diperlukan oleh perusahaan, setelah itu barulah menyesuaikan konsep dan metode pendidikannya.

”Sebagai contoh, jika kita sebagai industri mobil, kita harus menghasilkan mobil yang harus dijual. Berarti kita harus tahu dulu apa yang diminta pasar. Baru kemudian kita bikin mobilnya,” kata Firdaus kepada Kompas.com, Selasa (26/7/2011) malam, di Rumah Langsat, Jakarta Selatan.

Contoh lainnya, sambung Firdaus, jika dunia kerja memerlukan leadership, maka institusi penyelenggara pendidikan tinggi harus menyajikan mata kuliah leadership. Ia menilai, ada beberapa hal yang menyebabkan lulusan perguruan tinggi tidak siap kerja, salah satunya adalah institusi penyelenggara pendidikan tinggi yang telat mendesain para lulusannya.

Ia menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, pendidikan tinggi haruslah lebih fleksibel dan tidak terlalu kaku. Dalam arti di tahun terakhir masa perkuliahan, setiap perguruan tinggi harus memberikan mata kuliah pilihan yang sesuai dengan minat dan bakat tiap mahasiswanya.

”Perguruan tinggi seharusnya lebih fleksibel, berikan mahasiswa berbagai ilmu yang sifatnya kekinian dan sesuai dengan jamannya,” ujarnya.

Meski begitu, ia juga mengakui mutu pendidikan di perguruan tinggi saat ini terus meningkat. Hal itu karena didukung oleh upaya dan kebijakan pemerintah yang sanggup mengucurkan dana begitu besar untuk peningkatan mutu pendidikan. Baginya, pendidikan itu ibarat sebuah mobil, jika mau bagus maka harus berani membayar mahal.

”Dibandingkan dengan jaman saya dulu, mutu pendidikan sekarang jauh lebih baik. Itu karena upaya pemerintah, dan saya sepakat jika biaya itu dapat menjamin mutu. Misalnya fakultas teknik, mereka perlu laboraturium, perlu alat, dan itu perlu dana yang cukup besar. Jika tidak, maka mahasiswa hanya bisa menghayal saja,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com