Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Ambon dan Johar Baru Jadi Target

Kompas.com - 27/07/2011, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua wilayah menjadi fokus utama pihak kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba di Jakarta, yakni Kampung Ambon, Jakarta Barat, dan Johar Baru, Jakarta Pusat. Saat ini, polisi masih terus memantau dua kawasan itu untuk membongkar jaringan narkotika yang diduga terdapat di dalamnya.

"Kampung Ambon dan Johar Baru itu menjadi prioritas utama Ditnarkoba Polda Metro Jaya. Harus ditangani serius. Saat ini kami masih mengumpulkan informasi," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho Aji Wijayanto, Rabu (27/7/2011), di Polda Metro Jaya.

Beberapa nama yang dicurigai menjadi pengedar, diakui Nugroho, sudah ditangani kepolisian. "Nama-nama sudah ada semua, masih kami selidiki, harus kami tangani. Perlu susun kekuatan," ucap Nugroho.

Selain itu, tambah Nugroho, bandar narkoba di Johar Baru dan Kampung Ambon masih dalam pengembangan polisi. Pasalnya, jumlah barang bukti dari beberapa tersangka yang ada di dua daerah itu masih belum terlalu signifikan.

"Biasanya kalau narkoba dalam jumlah besar didapat dari bandar. Tetapi bandar di sana belum pernah, hanya kuantitas tertentu saja. Dua tempat itu prioritas saya," ungkap Nugroho.

Terkait dugaan aksi tawuran di Johar Baru menjadi kamuflase transaksi narkotika, Nugroho menjelaskan bahwa hal itu masih ditelusuri. "Kalau soal peredarannya di tempat itu yang perlu kami telusuri apakah ada kaitannya," tutur Nugroho.

Sebelumnya, aparat Satuan Narkoba Polres Jakarta Pusat menangkap seorang pengedar narkoba bernama Salman pada Selasa (19/7/2011). Ketika itu, Salman kedapatan sedang bertransaksi narkoba saat aksi tawuran terjadi di Johar Baru.

Dari penangkapan Salman, polisi kemudian melakukan pengembangan dan diketahui pasokan narkoba yang beredar di Johar Baru berasal dari bandar lain bernama Ratna. Ratna dikendalikan oleh dua narapidana yang mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar mengatakan, penangkapan pengedar narkoba di Johar Baru tidak bisa membuktikan dugaan aksi tawuran sebagai kamuflase transaksi narkoba. "Itu tidak bisa dibuktikan bahwa itu direncanakan atau by design. Masih dikembangkan dugaan itu," kata Baharudin.

Dia melanjutkan, khusus di Johar Baru, aparat polsek dan polres selalu melakukan apel tiap harinya di lokasi itu.

Nugroho mengatakan, untuk menekan tingkat pemakaian narkoba di wilayah rawan peredaran narkoba, pihaknya juga menyiapkan upaya preventif berupa penyuluhan. "Di wilayah rawan peredaran narkoba itu dilakukan pula upaya preemptif dan preventif melalui penyuluhan," ucap Nugroho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com