Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FPI Tuntut Keppres Pembubaran Ahmadiyah

Kompas.com - 30/07/2011, 13:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ribuan massa Front Pembela Islam (FPI) se-Indonesia berunjuk rasa di depan Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Sabtu (30/7/2011). Mereka menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera mengeluarkan keputusan presiden (keppres) pembubaran Ahmadiyah.

Tokoh FPI, Habib Abdurrahman Assegraf, menyatakan, bulan Ramadhan adalah saat umat Muslim mengendalikan hawa nafsu, makan, dan minum. Tidak hanya itu, umat Islam juga diminta menghentikan segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran.

"Ahamadiyah adalah salah satu bentuk kemungkaran terhadap agama. Karena itu, sekarang saatnya SBY harus mengeluarkan keppres pembubaran Ahmadiyah," kata Habib Abdurrahman.

Ia menegaskan, FPI tidak akan menghentikan tuntutannya sebelum keppres tersebut dikeluarkan.

"Sebelum Ahmadiyah di seluruh Indonesia dibubarkan, kami akan terus berteriak nyaring," tandasnya.

Abdul Khohar, Ketua FPI Jawa Barat, mengatakan, Ahmadiyah adalah bentuk agama yang telah diintervensi asing. Dengan tidak dikeluarkannya keppres, Presiden Yudhoyono dipandang telah menjadi antek asing.

"Kalau demikian, Presiden telah membiarkan kedaulatan negara ini direnggut karena tunduk pada kekuatan asing," kata Abdul Khohar.

Di tempat sama, M Mulkani, Ketua FPI Kalimantan Tengah, menambahkan, para pemimpin Ahamadiyah dari wilayah Jawa diperkirakan telah menyingkir ke pelosok-pelosok Kalimantan.

"Dulu jumlahnya sedikit, tetapi sekarang makin banyak," ungkap Mulkani.

Menurut dia, kehadiran peningkatan jumlah pengikut Ahmadiyah saat ini telah menyebabkan keresahan di tengan masyarakat di daerah mereka.

Sementara itu, M Priyanto, utusan FPI dari Riau, pada saat berorasi mengajak seluruh anggota FPI untuk siap melakukan aksi lebih keras apabila Presiden tidak juga mengeluarkan keppres tersebut.

"Kami siap menyerbu Istana kalau SBY tidak mau membubarkan Ahmadiyah," tutur Priyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com