Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

USU Bantah Pungli terhadap Mahasiswa Asing

Kompas.com - 03/08/2011, 16:29 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Pihak Universitas Sumatera Utara (USU) membantah telah melakukan pungutan liar terhadap mahasiswa asing asal Malaysia yang akan kuliah di perguruan tinggi negeri tertua di Sumatera itu. Hal itu dikatakan Humas USU Bisru Hafi di Medan, Rabu (3/8/2011).

"Semua ada aturan mainnya, baik uang masuk maupun yang lainnya dan semua sudah sesuai dengan mekanisme yang ada. Jadi, kalau ada petugas yang melakukan kutipan di luar yang ditentukan tentunya akan langsung ketahuan," kata Bisru.

Bagi mahasiswa asing yang akan kuliah di USU ada dua jalur seleksi yang disediakan, yakni melalui jalur program Internasional dan Twinning Program dengan Allianze College of Medical Sciences (ACMS) Malaysia. Untuk program internasional mandiri biaya kuliah yang dikenakan adalah Rp 85 juta per tahun dan Dana Kelengkapan Akademik (DKA) sebesar Rp 5 juta yang hanya dibayarkan calon mahasiswa sekali selama kuliah.

Sementara itu, untuk Twinning Program dengan ACMS, biaya kuliah mahasiswa asal Malaysia yang kuliah di Fakultas Kedokteran USU per tahun adalah sebesar 46 ribu ringgit Malaysia (RM) atau Rp 128 juta.

"Semuanya sudah jelas tertera dalam ketentuan yang ada. Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa mahasiswa asing harus membayar RM 85.000 atau Rp 238 juta pada Fakultas Kedoketeran USU itu sama sekali tidak benar," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan PP No 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan yang disusul dengan terbitnya Permendiknas No 34 tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasisiwa Baru Program Sarjana pada perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Menurut ketentuan PP dan Permendiknas tersebut, porsi bagi daya tampung pada universitas negeri di seluruh Indonesia untuk jalur SNMPTN adalah sebesar 60 persen dari daya tampung keseluruhan.  

"Artinya USU tetap menerima mahasiswa baru melalui jalur nasional sebanyak 60 persen dari kuota yang ada. Sementara 40 persen lagi melalui jalur lokal baik itu ujian D3 maupun untuk program lainnya seperti melalui jalur mandiri dan internasional," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com