Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Kelompok Dapat Dana Rp 700 Miliar

Kompas.com - 04/08/2011, 19:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kementerian Pertanian akan membagikan dana Rp 700 miliar kepada sekitar 1.000 kelompok peternak sapi. Dana itu harus dimanfaatkan untuk pembelian sapi potong betina produktif, yang akan dipotong di rumah pemotongan hewan.

Dengan mengalokasikan dana Rp 700 miliar untuk pembelian sapi betina produktif, diharapkan jumlah sapi potong betina produktif yang dipotong berkurang. Diharapkan pula dapat mendongkrak harga sapi betina produktif di tingkat petani.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Prabowo Respatiyo Caturroso, di Jakarta, amis (4/8/2011), mengungkapkan, saat ini harga sapi potong betina produktif hanya Rp 20.000 per kilogram berat sapi hidup. Harga itu lebih rendah di bawah harga sapi potong jantan yang mencapai Rp 23.000.

"Karena lebih murah, sapi potong betina produktif banyak yang dipotong. Kalau dibiarkan terus, lama-lama produksi daging sapi dalam negeri semakin kecil akibatnya ketergantungan impor makin besar," katanya.

Setiap tahun, jumlah sapi potong betina produktif yang dipotong mencapai 200.000 ekor. Saat ini populasi sapi nasional 14,43 juta ekor, lebih tinggi dari estimasi sebelumnya yang berkisar 12 juta ekor.

Dengan populasi sebanyak itu, setiap tahun Indonesia mampu memproduksi daging sapi dalam negeri dengan memotong sekitar 1,2 juta ekor. Kalau jumlah sapi yang dipotong ditingkatkan tanpa memedulikan ambang batas kemampuan pasoknya, populasi sapi nasional bisa terkuras. Begitu juga kalau sapi yang dipotong adalah sapi betina produktif, yang masih memiliki kemampuan untuk bereproduksi.

Prabowo mengatakan, dana Rp 700 miliar itu akan dibagikan ke kelompok peternak, masing-masing sekitar Rp 700 juta. Dengan begitu ada 1.000 kelompok peternak yang bakal menerima dana tunai pembelian sapi betina produktif.

Selanjutnya, Kementerian Pertanian akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan rumah potong hewan (RPH) untuk membeli sapi-sapi betina produktif yang akan dipitong di RPH. "Kita tidak bisa melarang peternak jual sapi, karena terdesak kebutuhan hidup, baik untuk kebutuhan sekolah maupun lainnya," kata Prabowo.

Selanjutnya, sapi-sapi betina yang dibeli dan diselamatkan dari pejagalan itu dijual kepada kelompok peternak yang telah menerima dana dari pemerintah. Dengan dana Rp 700 juta, untuk harga sapi betina produktif per ekor Rp 9 juta - Rp 10 juta, akan ada minimal 70 ekor sapi yang bisa dibeli.

Pemilihan kelompok peternak yang akan menerima dana dilakukan secara hati-hati, karena harapannya usaha ternak sapi bisa menjadi modal bagi mereka dan berkelanjutan. Dengan cara ini, sapi betina bisa diselamatkan.

Selain itu, karena permintaan terhadap sapi betina naik karena ada pembelian dari pemerintah, harga akan terdorong naik. Diharapkan akan lebih banyak sapi jantan yang dipotong untuk diambil dagingnya.

Prabowo mengakui, program penyelamatan sapi betina produktif sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Namun pada saat sebelum dia menjabat Dirjen Peternakan dan Keswan, evaluasi kurang dilakukan secara ketat.

"Di masa saya sekarang akan terapkan evaluasi, saya akan hitung betul seberapa efektif program ini dan seberapa besar peningkatan harganya. Saya akan serius mengawasinya," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com