Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana APBN Rp 5 Miliar Tidak Kunjung Cair

Kompas.com - 06/08/2011, 04:26 WIB

Ende, Kompas - Pemerintah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, mempertanyakan kepada Kementerian Perindustrian soal alokasi dana dari APBN sebesar Rp 5 miliar untuk program pengembangan garam rakyat tahun 2011. Pasalnya, hingga awal Agustus 2011, dana itu belum cair.

”Yang kami khawatirkan, kalau dana itu cair menjelang akhir tahun, tentu tidak bisa dimanfaatkan sebab sudah memasuki musim hujan. Terpaksa kami akan mengajukan surat permohonan lagi agar program ini dapat dilanjutkan tahun 2012,” tutur Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ende Yoseph Woge, Jumat (5/8), di Ende.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian telah menetapkan program ini, yang ditegaskan dalam rapat program ekstensifikasi lahan garam NTT pada 16 Januari 2011 di Jakarta, juga pertemuan rencana tindak lahan garam NTT di Kupang pada 12 Maret 2011. Untuk wilayah NTT, diproyeksikan difokuskan di Nagekeo, Ende, dan Teluk Kupang.

Usaha garam rakyat di Ende telah dimulai sekitar tahun 1964. Potensi lahan yang dimiliki 1.256 hektar. Yang tergarap hanya 56 hektar. Tahun 2010, karena tingginya curah hujan, petani garam banyak yang meninggalkan usaha garam. Penggarapan diaktifkan kembali tahun 2011.

Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Garam Kabupaten Ende Mateus Ea mengatakan, apabila dana Rp 5 miliar dikucurkan dalam bulan ini, kecil kemungkinan dapat memasuki tahap produksi.

”Kalau di September atau Oktober, karena panas masih bagus, mungkin bisa produksi. Namun, kalau sudah musim hujan, kegiatan yang dapat dilakukan sebatas renovasi, yaitu pembuatan sistem tambak bertingkat, yang dapat menghasilkan garam 50 ton per hektar, bahkan dengan penerapan sistem ini di Jawa bisa mencapai 75 ton sampai 100 ton per hektar,” papar Mateus.

Kabupaten Ende memiliki potensi besar. Jika lahan 1.256 hektar bisa terolah semua, setidaknya menghasilkan 70.000 ton garam per tahun. Itu bukan hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi regional di NTT.

Secara terpisah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ende Willem Enga mengemukakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2011 juga telah mengucurkan bantuan sebesar Rp 1,1 miliar bagi program pengembangan garam rakyat. ”Kemarin (Kamis), dana sudah cair sebagian, yakni Rp 700 juta untuk 14 kelompok tani. Mereka bahkan sudah berproduksi pada awal Juni 2011 dan lahan yang tergarap 14 hektar,” ungkap Willem. (SEM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com