Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa IPB Kreasikan pada Susu Bubuk

Kompas.com - 12/08/2011, 15:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Susu termasuk pangan yang hampir sempurna, karena mengandung hampir semua nutrien khususnya asam amino yang dibutuhkan oleh manusia. Protein adalah salah satu komponen utama penyusun sel tubuh manusia, sehingga protein merupakan kebutuhan yang sangat penting.

Salah satu penelitian menunjukan bahwa pupa ulat sutera memiliki kandungan nutrisi yang baik, terutama kandungan proteinnya. Kadar protein tepung pupa adalah 78,58 persen. Kandungan protein pupa ulat sutera diteliti lebih baik dari protein kacang kedelai, ikan, dan daging sapi. Selain itu, tingkat kecernaan protein pupa juga sangat tinggi yaitu 91,90 persen.

Pupa ulat sutera pun memiliki kandungan gizi yang baik, karena memiliki kandungan air, kitin, protein larut air, karbohidrat, asam amino, dan vitamin yang seimbang. Vitamin yang dikandung pupa antara lain vitamin C, vitamin B2, asam nikotinat, asam folat, dan vitamin B1.

Pupa ulat sutera juga memiliki kandungan asam amino esensial seperti lisin, isoleusin, leusin, valin, metionin, threonin, dan kandungan asam amino nonesensial seperti glisin, serin, dan alanin. Kandungan asam glutamat pupa cukup tinggi yaitu 1,37 persen. Pupa mengandung mineral esensial Na, K, Ca, dan P.

Pemanfaatan limbah pupa sebagai pangan komersial, telah dilakukan di beberapa negara. Kendatipun pupa ulat sutera memiliki kandungan nutrisi yang baik, pengembangan produk pangan asal serangga belum berkembang pesat di negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, karena pangan asal serangga tidak umum dikonsumsi di Indonesia.

Mahasiswa IPB dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP) Fakultas Peternakan yang terdiri dari M. Sarwar Khan, Ribka, Acep Usman A, Ulfa Ni'mal Aulia, dan Ryan Pratama memanfaatkan hasil ikutan pupa ulat sutera dari industri benang sutera sebagai suplemen susu bubuk.

Susu bubuk tinggi protein kini menjadi kebutuhan di kalangan masyarakat. Namun harga susu tersebut tergolong mahal karena menggunakan sumber fortifikasi yang relatif mahal seperti whey dan casein. Pemanfaatan sumberdaya alam dari limbah pemintalan benang sutera berupa pupa ulat sutera (Bombyx mori) sebagai sumber protein pangan yang tinggi belum dilakukan.

Menurut Sarwar, Jumat (12/8), melalui surat elektronik kepada Kompas, penelitian ini dirumuskan berdasarkan potensi sumberdaya alam dari hasil ikutan pengolahan benang sutera berupa pupa ulat sutera yang layak dikembangkan sebagai sumber protein pangan. Pemanfaatan hasil ikutan pupa ulat sutera (Bombyx mori) sebagai bahan fortifikasi protein, akan memberikan nilai tambah ekonomis bagi petani/peternak yang tergabung dalam industri pemintalan benang ulat sutera.

"Selain itu, pengaplikasian isolat protein tepung pupa sebagai bahan fortifikasi susu bubuk, diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi susu bubuk tanpa banyak mempengaruhi karakteristik sensori produk. Selain karakteristiknya yang baik, isolat protein pupa merupakan bahan fortifikasi yang aman untuk dikonsumsi, tidak seperti beberapa kasus yang telah ditemui yaitu dengan penambahan melamin yang sangat membahayakan kesehatan konsumen," ujarnya.

 

Pembuatan isolat protein pupa terdiri atas dua tahap utama, yaitu pembuatan tepung pupa dan ekstraksi protein. Pembuatan tepung pupa diawali dengan proses perebusan ( 100 derajat Celcius selama 15 menit) terhadap pupa yang telah terlepas dari sisa lapisan kokon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com