Lomba Gapura Antarkelurahan di Kupang

KUPANG, KOMPAS.com- Perlombaan pembuatan gapura di setiap kelurahan di Kota Kupang mewarnai HUT ke-66 Kemerdekaan RI. Warga secara swadaya dengan didukung lurah masing-masing membangun gapura dengan bentuk sesuai  tradisi budaya, adat, dan asal usul kelurahan itu.    

Di Kelurahan Liliba, Kota Kupang misalnya, gapura bertuliskan "Selamat Merayakan HUT ke-66 Kemerdekaan RI" dibangun dengan menggunakan bentuk rumah adat Lopo khas Timor. Pembangunan gapura itu dilakukan para pemuda bersama staf kelurahan setempat.    

Johanes Henuk (65) salah satu tokoh masyarakat di Liliba, Selasa (16/8/2011), mengatakan, tradisi membangun gapura menjelang HUT kemerdekaan RI itu, dilakukan sejak tahun 1970-an. Tetapi waktu itu tidak ada penilaian dari panitia khusus yang dibentuk Pemkot. Sekarang, Pemkot membentuk tim khusus untuk menilai setiap gapura yang dibangun warga bersama staf kelurahan.

Pengadaan bahan-bahan gapura disumbangkan dari warga setempat. Tiap kepala keluarga menyumbang uang secara sukarela, biasanya antara Rp 10.000-Rp 100.000 per kepala keluarga. Uang itu untuk berbagai kegiatan menjelang dan selama peringatan HUT kemerdekaan, hadiah-hadiah bagi lomba tarik tambang, bola voli dan kegiatan lainnya.

"Biasanya, usai peringatan HUT kemerdekaan, ada tim khusus dari Pemkot melakukan penilaian. Panitia menentukan juara I,II, III dan juara IV. Para juara biasanya diberi penghargaan berupa piala bergilir, dan lainnya," kata Henuk.    

Selai itu Pemkot juga melakukan penilaiat terkait kebersihan lingkungan menyangkut juga kerindangan pohon, pagar dan penataan kelurahan secara keseluruhan.