Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufiq Kiemas: Pidato SBY "Jual" Mimpi

Kompas.com - 16/08/2011, 14:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua MPR Taufiq Kiemas menilai pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Sidang Bersama DPR dan DPD dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-66 Republik Indonesia tahun hanya menjual mimpi. Taufiq sepakat perkembangan pemerintahan sebenarnya minim pencapaian. Namun, menurutnya, pidato kenegaraan Presiden SBY yang mengklaim memiliki banyak capaian itu sebagai hal yang wajar.

"Presiden memang harus menjual mimpi. Kalau tidak, nanti enggak laku. Pidato Presiden memang harus memberi harapan," ungkapnya seusai acara tersebut di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Selasa (16/8/2011).

Politisi PDI Perjuangan ini mengakui adanya sejumlah capaian yang baik dalam pemerintahan Presiden SBY jilid II ini. Namun, ada pula yang masih sulit disebut sebagai capaian, misalnya, dalam hal penegakan hukum. Meski demikian, Taufiq tetap berharap Presiden SBY tetap pada sikap untuk tidak melakukan intervensi terhadap proses penegakan hukum, baik oleh polisi, jaksa, maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sementara itu, terkait kondisi ekonomi bangsa, suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ini menilai, Pemerintah Indonesia masih berkutat pada persoalan-persoalan makro-ekonomi. Sementara persoalan mikro-ekonomi yang langsung menyentuh masyarakat masih jauh dari harapan.

"Tapi mudah-mudahan bisa mencapai kemajuan," tambahnya.

Dalam pidato kenegaraan hari ini, Presiden SBY mengklaim sejumlah kemajuan, salah satunya tentang indeks persepsi korupsi di Indonesia yang terus membaik pada masa pemerintahannya serta keberhasilan melakukan proses konsolidasi demokrasi yang diakui oleh komunitas internasional sebagai proses konsolidasi terbaik di Asia dan Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com