Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpilih Berkat Wajah Mendukung

Kompas.com - 17/08/2011, 13:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan yang berlangsung di halaman Istana Merdeka, selalu saja menarik perhatian hampir seluruh rakyat Indonesia. Demikian juga peringatan pada hari ini, Rabu (17/8/2011).

Salah satu yang juga menarik perhatian adalah keberadaan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang senantiasa memukau saat berbaris rapi dan mengibarkan bendera.

Mereka tampak elegan dengan seragam serba putih yang dipadu dengan syal merah dan peci hitam. Apalagi mereka dikawal oleh pasukan dari TNI yang mengenakan seragam merah menyala dipadu celana panjaang putih bersih.

Paskibraka yang terdiri atas 66 siswa sekolah menengah atas dari 33 provinsi itu memang terpilih melalui seleksi yang sangat ketat. Mereka harus menjalani pelatihan dan dikarantina di Cibubur sejak 20 Juli lalu.

Dua hari menjelang Hari Kemerdekaan, mereka juga menjalani prosesi pengukuhan yang dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di antara barisan Paskibraka itu, ada beberapa peran yang memang cukup pretisius.

Beberapa peran itu antara lain sebagai Pengerek Bendera, Pembawa Baki, Pembentang Bendera, Komandan Kelompok 17, dan Komandan Kelompok 8. Di antara peran itu, hanya peran sebagai Pembawa Baki yang perempuan.

Mereka yang terpilih melaksanakan tugas dalam peran itu, tentu harus melalui seleksi dengan kriteria yang ekstra ketat. Yang cukup mencengangkan, kriteria untuk pembawa baki bendera itu yang pertama adalah wajah mendukung.

Dalam lembar informasi yang dibagikan Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan, selain kriteria wajah mendukung, pembawa baki itu terpilih karena memeiliki pembawaan baki yang tenang, pendangan mata tajam, dan senyum menawan. Dari kriteria itu, terpilih Muvida Pratiwi Fallugah dari Provinsi Gorontalo.

"Kok aneh ya. Kriteria kok wajah mendukung, senyum menawan. Kesannya kok kayak pajangan saja," komentar salah satu wartawati dengan nada protes. "Fisik banget. Kalau buruk rupa, jangan harap pernah terpilih jadi pembawa baki. Mimpi," sahut wartawan lain.

Kriteria peran yang lain relatif lebih masuk akal dan sesuai dengan tugas yang harus mereka emban. Adena Dian Hertanto asal Jawa Tengah yang terpilih sebagai Komandan Kelompok 17, misalnya. Ia terpilih karena memiliki postur tubuh baik, sikap baik, bisa mengendalikan langkah, dan jelas dalam memberikan aba-aba.

Andy Ardiasyah asal Kepulauan Riau yang terpilih menjadi Komandan Kelompok 8, memenuhi kriteria dapat memberikan aba-aba dengan jelas, bisa mengendalikan langkah, serta keserasian antara pembentang dan penggerak. Lantas, Hario Wibowo asal DI Yogyakarta yang terpilih sebagai penggerek bendera karena mampu menyesuaikan tarikan dengan lagu, bersikap baik, serta tanggap mengatasi masalah.

Terakhir, Angga Gerlyan Luempow asal Sulawesi Utara yang terpilih menjadi pembentang bendera karena memiliki postur sama dengan Komandan Kelompok 8 dan penggerek bendera, mampu mengatasi permasalahan bendera, serta berpostur mendukung.

Di luar persoalan kriteria itu, Paskibraka tahun ini memang patut diacungi jempol karena mereka mampu melaksanakan tugas dengan baik. Lihat saja, begitu selesai mengibarkan bendera dan memasuki sayap gedung Istana Merdeka, mereka menuai tepuk tangan dari hadirin. (C Wahyu Haryo PS) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com