Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orasi Ilmiah Terkesan Dihalang-halangi

Kompas.com - 04/09/2011, 20:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Silaturahim sejumlah guru besar dan aktivis Universitas Indonesia di Kampus UI Depok pada Senin (5/9/2011) terkesan dihalang-halangi pihak rektorat.

Pada pertemuan tersebut, Guru Besar UI Emil Salim dijadwalkan menyampaikan orasi, termasuk kritik terhadap pemberian gelar doktor honoris causa kepada Raja Arab Saudi oleh Rektor UI.

"Memang ada upaya untuk membuat pertemuan besok tidak terjadi. Ada intimidasi dari pihak rektorat. Mungkin saja yang datang tidak banyak, tetapi orasi tetap berjalan," kata Guru Besar UI Thamrin Amal Tamagola, Minggu malam.

Acara pada hari Senin merupakan ajakan kepada alumni, dosen, mahasiswa, sivitas akademika, serta masyarakat umum yang peduli pada harkat dan martabat bangsa ini. Pada acara tersebut ada pidato Emil Salim di Fakultas Ekonomi UI dengan tema "Sengkarut Rektor, Raja, dan Ruyati".

Acara dilanjutkan dengan orasi kebangsaan dari guru besar, dosen muda, pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa UI, serta aktivis jender dan pekerja publik lain. Direncanakan hadir, antara lain, Thamrin Amal Tomagola, Bachtiar Aly, Martani Husaini, dan Riris Toha Sarumpaet.

Thamrin mengatakan, persoalan pemberian doktor honoris causa untuk Raja Arab Saudi merupakan puncak persoalan bobroknya sistem tata kelola di UI. "Tidak ada untuk menjelek-jelekkan atau menggulingkan rektor. Persoalan ini untuk membenahi sistem tata kelola UI. Pertemuan ini untuk menyampaikan kegelisahan dan pemikiran untuk perbaikan UI. Tak perlu ada yang ditakuti," katanya.

Thamrin menjelaskan, pemberian doktor honoris causa hanyalah ilustrasi bobroknya kepemimpinan di UI, di mana pembuatan keputusan tidak partisipatif. Ada personalisasi kekuasaan. Vishnu Juwono, Kepala Kantor Komunikasi UI, mengatakan, memang ada pertemuan di Fakultas Ekonomi UI.

"Saya baru mendapat kabar tidak ada acara orasi. Yang ada hanya acara halalbihalal yang merupakan tradisi tahunan," kata Vishnu. Dia menambahkan, rektor juga tidak ada rencana untuk melakukan konferensi pers. "Rektor menganggap persoalan doktor honoris causa sudah diselesaikan secara internal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com