Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh UI : Menegakkan Kebenaran adalah Wajib

Kompas.com - 05/09/2011, 15:29 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Alumni sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI), Faisal Basri mengaku tidak takut melakukan apa saja untuk menjamin kelangsungan UI dengan tata kelola yang baik. Faisal menjelaskan, yang terpenting adalah apa saja yang dilakukan olehnya ataupun pihak-pihak yang lain tidak merusak lembaga-lembaga yang ada.

Meski UI diakuinya harus tetap ada, tetapi yang lebih wajib adalah menegakkan kebenaran. "Karena kita sebagai sivitas akademika selalu berbicara tentang good governance, berbicara anti korupsi, berbicara pemberdayaan pada yang kecil harusnya malu jika UI sendiri tidak memberikan contoh," kata Faisal, Senin (5/9/2011), di UI, Depok.

Banyaknya kritikan yang di alamatkan kepada Rektor UI saat ini, Gumilar Rusliwa Somantri, sambung Faisal, sifatnya adalah akumulasi dan bukan hanya sebatas peristiwa pemberian gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) kepada Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud .

Ia mencontohkan, misalnya pembangunan gerai Starbucks coffee di perpustakaan pusat UI sebagai hal yang tidak masuk akal. Belum lagi, Faisal melanjutkan, adanya beberapa restoran asing di lingkungan UI. Baginya, UI sebagai kampus yang disebut paling fokus dengan isu-isu kerakyatan seharusnya lebih kreatif dengan mengusung semangat nasionalisme.

"Hampir tidak ada bedanya dengan mal. Saya takut dan hal seperti itu sebaiknya jangan dibawa ke UI," ujarnya.

Faisal membeberkan, sebetulnya sudah lama terjadi beberapa masalah di kampus UI, misalnya saat Siti Fadilah diduga melakukan plagiat tetapi UI tidak berani membongkarnya. Baginya permissiveness (hal serba membolehkan) itu makin menjadi di lingkungan UI.

Ada lagi hal-hal lain yang olehnya dianggap tidak kalah aneh. Seperti ketika ia hendak mengajar, tiba-tiba ada mobilisasi untuk tidak kuliah dan seluruh mahasiswanya diajak untuk mendengar kuliah umum dari dosen tamu yang diisi oleh para presiden direktur beberapa bank.

"Setidaknya ini (orasi ilmiah) ingin menunjukkan penyakit bangsa yang menular ke universitas. Ini juga mengingatkan bahwa UI sudah melenceng dari prinsip-prinsip dasar pengelolaan universitas yang dilandasi oleh nilai-nilai akademik. Katanya kita mau transparan dan akuntabel, tetapi keuangan rektorat tidak pernah dibuka," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com