Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejuang Perpustakaan Kampung

Kompas.com - 09/09/2011, 04:14 WIB

Perjuangan Eko selama sekitar 13 tahun pun mulai memperlihatkan hasil. Juli 2011, atas bantuan dan perhatian banyak pihak, dia akhirnya bisa membeli lahan dan mampu membangun perpustakaan berdinding bata.

Kini, tidak hanya Perpustakaan Anak Bangsa yang berkembang. Berbagai perpustakaan mandiri lain, baik di Malang maupun di luar Malang, turut maju. Mereka menjadikan perpustakaan buatan Eko sebagai rujukan untuk mendapatkan sumbangan buku.

”Keinginan saya dengan Perpustakaan Anak Bangsa ini sudah tercapai, yaitu menjadikannya perpustakaan permanen. Orang-orang di kampung saya juga sudah mencintai buku. Mereka suka membaca,” katanya.

Eko menambahkan, ”Sekarang saya lebih tertarik membangun sudut-sudut baca di sejumlah titik, seperti pos tukang ojek, puskesmas, dan pasar. Meski jumlah bukunya sedikit, sudut baca ini bisa ada di mana saja dan mudah dicapai lebih banyak kalangan. Artinya, semakin banyak orang bisa membaca.”

Semangat Eko untuk mengobarkan api membaca memang tidak padam. Ia berniat tetap mengelola perpustakaannya sampai tubuhnya tidak kuat lagi mencari buku untuk bahan bacaan bagi anggota perpustakaan.

Rencana membuka warung nasi dan es di depan perpustakaan dianggap Eko cukup efektif untuk membiayai operasional perpustakaan dan kebutuhan hidupnya ke depan.

”Mengelola perpustakaan itu tidak butuh banyak biaya. Kita hanya butuh niat yang kuat,” ujarnya.

Beragam penghargaan telah diterima Eko atas dedikasinya menggiatkan kecintaan banyak orang untuk membaca, seperti Nugra Jasadharma Pustakaloka dari Perpustakaan Nasional RI, Penghargaan Mutiara Bangsa Bidang Pendidikan, serta gelar Taman Bacaan Kreatif dan Rekreatif Se-Indonesia dari Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional pada Mei 2011 untuk Perpustakaan Anak Bangsa.

Bermula dari kampung, kini Eko menjadi setitik cahaya penerang pendidikan di Tanah Air. Semoga semangat ini tetap terjaga dan menular pada lebih banyak orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com