Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengijon Biaya Sekolah dengan Kepingan Emas

Kompas.com - 13/09/2011, 09:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika ingin mengejar kuda, tunggangi kuda yang lain. Jangan mengejar kuda dengan keledai, niscaya tak bakal tersusul. Ungkapan ini dapat menggambarkan laju biaya pendidikan di Indonesia. Biaya pendidikan berlari kencang tiap tahun, bahkan sering melonjak lebih tinggi di atas inflasi tahunan. Kita perlu instrumen investasi dengan kemampuan setara tapi aman untuk mengimbangi laju biaya pendidikan tersebut.

Salah satu instrumen investasi yang sering digunakan sejak dulu sebagai sarana lindung nilai dari gerusan inflasi adalah emas. Perencana Keuangan Shildt Financial Planning Joannes Widjajanto memperkirakan, keuntungan yang dipetik dari investasi emas berkisar 15% - 20% per tahun.

Emas juga tergolong likuid karena dapat dijual atau digadaikan sewaktu-waktu. Menurut Direktur Operasional Perum Pegadaian Edy Prayitno, setiap tahun ajaran baru tiba, omzet gadai emas selalu melonjak 20% lebih tinggi ketimbang bulan biasa.

Nah, kapan kita harus memulai menabung emas? Joannes menyarankan, idealnya setiap keluarga menyiapkan biaya pendidikan anak sejak anak baru lahir. Dengan demikian beban yang harus ditanggung untuk biaya pendidikan pada 18 tahun - 20 tahun mendatang akan terasa ringan. Selain itu, keluarga muda biasanya masih belum terbebani banyak kebutuhan, sehingga lebih mudah menyisihkan uang untuk membeli emas. Mereka bisa menabung emas secara berurutan dimulai dari persiapan untuk biaya SD, disusul investasi untuk SMP dan selanjutnya SMA.

Anda memiliki pilihan menyimpan emas perhiasan ataupun batangan. Jika ingin berinvestasi sekaligus memakainya, Anda dapat membeli perhiasan. Namun, harga jual emas perhiasan lebih rendah dibandingkan emas batangan karena ada komponen harga pembuatannya.

Layaknya merencanakan keuangan, yang harus dilakukan pertama kali adalah menetapkan target jumlah dana yang ingin dikumpulkan. Misalnya, mengacu biaya pendidikan di sekolah favorit yang diidamkan sang orang tua atau anak.

Joannes menyarankan, Anda menghitung dulu prediksi biaya pendidikan menggunakan fair value. Misalnya, dalam 10 tahun, asumsi kenaikan biaya pendidikan rata-rata 10% tiap tahun.

"Inflasi pendidikan dan proyeksi kenaikan harga emas 15%-20% per tahun itu dapat menghitung berapa gram emas yang harus ditabung," katanya.

Achmad Gozali, perencana keuangan dari Safir Senduk Rekan and Financial Services Consultant, mempunyai perhitungan yang lebih sederhana. Indikatornya, jumlah biaya masuk sekolah yang dituju, besaran kebutuhan dana bulanan, lalu dikonversikan ke harga emas.

Misalnya, diketahui kebutuhannya sebesar 30 gram - 40 gram emas untuk biaya masuk SMP atau SMA. Setelah mengetahui target itu, Anda tinggal memilih cara yang paling pas dengan mempertimbangkan risiko yang bakal dihadapi. Berikut ini simulasi investasi emas untuk biaya pendidikan anak, silakan disimak!

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com