Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 "Entrepreneur" Perempuan, Pemenang dan Sumber Inspirasi

Kompas.com - 15/09/2011, 17:13 WIB

KOMPAS.com - Perempuan memiliki kemampuan dan bisa sukses berwirausaha asal jeli melihat peluang, dan berani berinovasi membuat terobosan. Selain juga ulet dan bekerjakeras membangun bisnis dari level terendah, dan terus berkembang dengan omzet bernilai miliaran rupiah.

Empat perempuan yang berwirausaha di bidang garmen, fashion, boga, hiburan membuktikannya. Anastassia Florine Limasnax (PT E-Motion Entertainment), Anne Avantie (Perancang busana pemilik label Anne Avantie), Donda Lucia Yuniar (PT Anugraha Weing Caranadwaya & PT Deva-Datta), Susanti Alie (PT Bersama Olah Boga), berhasil meraih penghargaan Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women 2011.

Ajang tahunan sebagai bentuk penghargaan terhadap wirausahawan perempuan di Indonesia ini berlangsung untuk kedua kalinya. Indonesia merupakan negara pertama setelah Amerika Serikat, yang menggelar kegiatan penghargaan Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women, sebagai upaya mendorong dan memicu potensi wirausaha perempuan.

Pada 2011, tersaring 35 peserta yang mendaftarkan diri dan memenuhi tiga syarat utama. Yakni, perempuan Indonesia yang memiliki usaha atau partner bisnis dengan kepemilikan 51persen, memiliki bisnis yang beroperasi minimal lima tahun, dan memiliki nilai penjualan Rp 10 miliar per tahun. Jumlah ini naik 67 persen dibandingkan peserta tahun lalu.

Tim juri memilih sembilan finalis dari 35 pendaftar, untuk kemudian memilih empat pemenang penghargaan, yang memenuhi enam kriteria penilaian. Di antaranya kepemimpinan, orisinalitas, manajemen, finansial, kejelasan bisnis, tingkat kesulitan bisnis.

"Sulit menyeleksi finalis dan memilih pemenang dari sejumlah pengusaha perempuan ini. Mereka yang memenangkan penghargaan adalah entrepreneur yang memiliki orisinalitas dan terborosan inovasi yang berbeda. Mereka juga memenuhi lebih dari kriteria awal yang diterapkan kepada peserta. Selain bekerja keras dalam membangun bisnis, para pemenang terpilih juga menjalankan tanggungjawab sosial terhadap lingkungannya. Para perempuan ini juga sama sekali tidak mengandalkan pinjaman uang untuk menjalankan bisnis, semuanya sukses berbisnis dengan dana pribadi," jelas Santi Mia Sipan, anggota tim juri yang juga adalah pemenang Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women 2010.

Kesuksesan empat perempuan pemenang ini diharapkan bisa memicu perempuan Indonesia lainnya untuk berwirausaha. Mengingat bahwa peluang usaha terbuka lebar di Indonesia. Di samping semakin bertumbuhnya kesempatan juga kian banyaknya dukungan untuk mengangkat potensi perempuan.

Dua pemenang Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women 2011 misalnya, merupakan rekomendasi dari Femina Group yang juga memiliki ajang serupa, Wanita Wirausaha Femina. Adalah Anastassia Florine Limasnax dan Anne Avantie yang mendapatkan rekomendasi dari Femina Group, karena mereka dinilai layak memenangkan penghargaan dan menjadi sumber inspirasi.

"Para perempuan pemenang ini tak hanya sukses menjalankan bisnis, merangkak dari awal hingga tumbuh semakin besar seperti saat ini. Bukan hanya kemampuan mereka dalam menciptakan terobosan dan inovasi yang menjadi penilaian. Namun kepedulian mereka untuk mengembangkan lingkungan sekitar juga menjadi pertimbangan," kata Santi, menambahkan empat perempuan pengusaha ini punya kontribusi sosial. Seperti mengelola panti asuhan, hingga mendirikan yayasan sosial sebagai bentuk tanggungjawabnya terhadap lingkungan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Kemendikdasmen Minta Guru Tak Tergiur Janji Kelulusan Seleksi PPG Guru Tertentu 2025

Kemendikdasmen Minta Guru Tak Tergiur Janji Kelulusan Seleksi PPG Guru Tertentu 2025

Edu
Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Edu
10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

Edu
Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Edu
Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Edu
Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Edu
Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Edu
Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau