Tangerang, Kompas -
Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata mengemukakan hal itu dalam kuliah perdana ”Creative Technopreneurship” bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2011/2012 di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Serpong, Tangerang, Sabtu (17/9).
”Inovasi adalah penerapan teknologi baru dalam masyarakat. Bukan inovasi jika tidak digunakan dan disebarluaskan. Masalah kita, technopreneurship tidak jalan. Padahal, potensi inovasi ada di kita dan dunia usaha pun membutuhkan,” kata Suharna.
Untuk mendorong berkembangnya iklim technopreneurship di bidang teknologi informasi dan komunikasi, kata Suharna, pihaknya akan mengajak kalangan swasta untuk berpartisipasi memberikan dana untuk riset.
Hal itu dilakukan karena alokasi anggaran untuk dana riset di Kemenristek dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya Rp 25 miliar setahun.
Suharna mengingatkan, inovasi adalah kunci sukses peningkatan daya saing di abad ke-21. Untuk membangun kreativitas yang bermanfaat, produk-produk kreatif harus bisa berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi negara sehingga tidak hanya memuaskan diri sendiri.
Rektor UMN Ninok Leksono menambahkan, inovasi akan bisa sukses apabila disertai semangat entrepreneurship yang melibatkan banyak anggota masyarakat. ”Hal itu akan membuka banyak lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian negara,” katanya.