Gema Damai Undang SMA 6-Wartawan Berdamai

JAKARTA, KOMPAS.com — Founder Gema Damai Indonesia, Fahira Idris, mengundang perwakilan SMA Negeri 6 Jakarta Selatan dan perwakilan wartawan untuk menghadiri forum Gema Damai yang akan diadakan pada 23 September. Fahira mengatakan, forum ini bersedia memediasi kedua pihak yang saat ini tengah berkonflik untuk mencari solusi secara damai. Seperti diketahui, pascaterjadi peristiwa kekerasan yang diduga dilakukan siswa-siswa SMA 6 terhadap wartawan, kedua pihak saling membela diri melalui opini yang disampaikan melalui media massa.

"Pertemuan tanggal 23 September itu penting karena setiap pihak yang berkonflik selama ini hanya berani adu pendapat di media. Namun, mereka tidak pernah duduk damai. Padahal, penting untuk duduk bersama, masalah kita apa. Katanya ada kemungkinan diprovokasi dan sebagainya sehingga perlu bisa duduk bersama untuk mencari penyelesaiannya," kata Fahira saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/9/2011).

Menurut Fahira, peristiwa tawuran antarpelajar ataupun aksi kekerasan yang terjadi pada Senin lalu telah menimbulkan keprihatinan. Sebab, peristiwa ini justru melibatkan pihak-pihak dengan latar belakang pendidikan yang memadai.

"Kita sangat prihatin ketika mengetahui peristiwa ini terjadi di SMA 6, melibatkan siswa, wartawan, yang artinya melibatkan orang-orang yang educated. Ini menjadi alarm agar kita bangkit. Bagaimana kita bicara bangsa yang sejahtera kalau damai saja belum," ujarnya.

Oleh karena itu, Gema Damai Indonesia telah meminta baik perwakilan SMA 6 maupun wartawan untuk menghadiri acara tersebut. "Kami menunggu konfirmasi. Namun, katanya bersedia datang," tutur Fahira.

Ia berharap melalui forum ini akan tercipta pula juru damai di masing-masing komunitas. Juru damai dinilai penting untuk menebarkan pesan-pesan perdamaian. "Sebab, damai itu tidak bisa disuruh, harus muncul dari diri sendiri, dan untuk itu perlu diedukasi," katanya.

Acara Gema Damai Indonesia akan diadakan di Rumah Damai Indonesia, Jalan Haji Saabun, Jati Padang, Margasatwa, Jakarta Selatan, pada 23 September 2011, pukul 19.00-21.00. Selain mengundang dua pihak yang berkonflik, acara ini juga akan dihadiri oleh berbagai komunitas.