JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran pelajar kerap kali mewarnai ibu kota. Fenomena sosial ini perlu sebuah pencegahan supaya perilaku tidak terpuji tersebut tidak kembali terjadi.
Bentrokan SMAN 6 Jakarta dengan wartawan telah mencoreng muka pendidikan. Untuk itu, Polda Metro Jaya mengimbau supaya setiap sekolah membuat sebuah sistem yang bisa mencegah siswa untuk terlibat tawuran baik dengan masyarakat maupun siswa lainnya.
"Entah sistemnya seperti apa, itu terserah masing-masing sekolah. Yang penting sistem itu dibuat dengan tujuan membentuk perilaku anak didik yang anti terhadap tawuran," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Baharudin Djafar, Rabu (21/9/2011).
Pihak kepolisian melalui Badan Kepolisian Masyarakat (Banpolmas) hanya berperan memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah. Sedangkan pengamanan sekolah termasuk anak didik menjadi kewenangan sekolah.
Data Polda Metro Jaya mencatat, kasus tawuran pelajar masuk dalam klasifikasi kejadian kasus tawuran warga. Di wilayah Jakarta, kasus tawuran warga tahun ini lebih meningkat kuantitasnya dibanding tahun lalu.
Tahun 2010 terjadi 28 kasus tawuran. Sedangkan di tahun 2011 dari Januari - Agustus tercatat 39 kasus.(Tribunnews.com/Adi Suhendi)
Data Tawuran sesuai wilayah
2010 total 28 tawuran
2011 dari Januari-Agustus total 39 tawuran