Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTS Semakin Sulit Jaring Mahasiswa

Kompas.com - 22/09/2011, 09:31 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Jawa Tengah menilai, perguruan tinggi swasta saat ini semakin sulit menjaring mahasiswa di tengah persaingan dengan perguruan tinggi negeri (PTN). Hal itu dikatakan Ketua Aptisi Jawa Tengah Prof Brodjo Sudjono, seusai Rapat Koordinasi Pimpinan Yayasan dan Pimpinan PTS Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VI Jateng, Rabu (21/9/2011), di Semarang.

"Jumlah mahasiswa di PTS saat ini rata-rata menurun. Kuota mahasiswa di PTN semakin diperbesar, mereka (PTS, red.) semakin sulit bersaing," kata Brodjo.

Ia juga mengatakan, pemerintah kerap berlaku tidak adil. Menurut Brodjo, pemerintah sebenarnya berperan melindungi kelangsungan PTS, terutama PTS-PTS kecil, sebagai konsekuensi logis karena pemerintah yang sudah memberi izin bagi PTS untuk tetap hidup.

Seharusnya, menurut dia, pemerintah mengeluarkan regulasi yang membatasi penggunaan kekuatan yang besar oleh PTN. Regulasi ini bertujuan untuk melindungi PTS. Misalnya, membatasi PTN mendirikan program studi yang sudah ada di PTS.

"Kalau sekarang kan tidak, pemerintah memberikan kebebasan sebanyak-banyaknya kepada PTN. Kalau PTN ikut mendirikan prodi-prodi yang sudah ada di PTS, maka mahasiswa pasti lebih memilih PTN," katanya.

Brodjo menyebutkan, saat ini banyak PTS yang kondisinya "hidup segan mati tak mau". Meski pun, ada pula beberapa PTS yang maju dan besar, dengan mutu dan kualitas yang tak kalah dengan PTN.

"Ada pula pemberian beasiswa Biaya Pendidikan Miskin Berprestasi (Bidik Misi) yang diberikan hanya untuk PTN, ini kan tidak adil. Di sisi lain, banyak PTN yang overload karena terlalu banyak mahasiswa," katanya.

Sulitnya menjaring mahasiswa menyebabkan PTS susah berkembang karena kekurangan dana yang dihimpun dari mahasiswa. Hal ini membuat PTS semakin susah mengejar ketertinggalan, misalnya dalam meraih akreditasi.

Sementara itu, Koordinator Kopertis Wilayah VI Jateng Prof Mustafid mengakui, ada kecenderungan penurunan jumlah mahasiswa PTS. Ia mengakui, penambahan kuota PTN turut menyebabkan jumlah mahasiswa PTS berkurang. Padahal, mahasiswa adalah sumber kehidupan PTS, termasuk minimnya bantuan pendanaan beasiswa bagi PTS dibanding PTN.

Padahal, kata Mustafid, PTS memiliki keunggulan, yakni jumlahnya lebih banyak dan tersebar di berbagai wilayah, sehingga memudahkan para calon mahasiswa dalam berkuliah, tanpa harus kuliah ke luar daerahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com