Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Banjir, Dinas PU Lakukan Pengurukan Kali

Kompas.com - 22/09/2011, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta telah menyiapkan antisipasi bencana banjir di DKI mengingat periode lima tahunan banjir Jakarta. Salah satunya adalah pengurukan kali dan saluran yang dilakukan mulai dari tahun 2008.

"Kami sudah melakukan beberapa hal untuk mengantisipasi banjir dan tindakan apabila terjadi bencana banjir," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI, Ery Basworo, di Jakarta, Kamis (22/9/2011).

Dia mengungkapkan, setiap tahun terdapat anggaran multiyears untuk membersihkan 144 kali dan saluran. Pada tahun 2008, sebanyak 12 kali telah dilakukan pengurukan dan pembersihan. Tahun 2009, pengurukan dan pembersihan dilakukan di 64 kali. Sementara tahun lalu, hanya enam kali saja yang diuruk dan dibersihkan.

"Banyak sampah yang ada sebabkan banjir. Kami juga terus berusaha untuk meningkatkan peran serta masyarakat," kata Ery.

Contohnya warga di Petojo difasilitasi dengan karung pasir untuk mengumpulkan sampah. Mereka akan melakukan kerja bakti dan malamnya akan diambil oleh Dinas PU dengan truk.

Selain itu, Dinas PU juga melakukan peninggian tanggul rob. Sejak tahun 2007 dan tahun 2008 sudah dilaksanakan pembangunan tanggul rob di wilayah Muara Angke, Muara Baru, Marunda, dan Cilincing.

Selanjutnya, ada pula penanganan genangan di arteri kolektor. Pada tahun 2010 sudah dipaparkan kepada DPRD DKI bahwa ada 106 genangan di arteri kolektor dan akan diselesaikan bertahap dari 2010 hingga 2012. Namun setelah dipaparkan, ternyata DPRD menginginkan target 2012 dimasukkan pada tahun 2011.

"Jadi tahun ini ada delapan puluh empat titik genangan. Rasuna Said sudah beberapa titik hilang. Sudirman nanti akan masuk dengan saluran yang besar dengan ukuran satu setengah meter," jelas Ery.

Pembuatan saluran yang besar bertujuan agar sampah tidak lagi menyumbat saluran hingga menimbulkan banjir. Pihaknya pun terus melakukan pembersihan alat dengan teknik penyemprotan dan penyedotan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com