Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sastra Jepang UBH Gelar Pameran Origami

Kompas.com - 23/09/2011, 07:15 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Jurusan Sastra Jepang Fakultas Sastra Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta (FIB-UBH), Padang, menggelar pameran dan workshop seni melipat kertas origami yang merupakan salah satu seni tradisional asal negari "Sakura".

Pameran dan workshop ini akan dilaksanakan pada Sabtu (24/9/2011) di Aula Balairung Caraka Kampus I UBH Ulak Karang, kata ketua pelaksanaan pameran dan workshop origami, Oslan Amril, di Padang, Kamis.

Dalam kegiatan ini para pemateri dan peserta juga akan disuguhkan berbagai tari dan kesenian khas Jepang yang dibawakan oleh penari dari Sakura Dance UBH, tambahnya.

Sementara itu, materi dalam workshop akan disampaikan Maya Hirai, yang merupakan pendiri sanggar Origami Indonesia.

Menurut dia, banyak hal positif yang dapat diambil dengan terselenggaranya workshop dan pameran origami tersebut.

Melalui kegiatan ini, kita bisa meniru rasa nasionalisme warga Jepang terhadap negaranya, misalnya dengan budaya kimono yang hingga kini masih dipertahankan dan dijunjung tinggi negara luar, katanya.

Selain itu, tuturnya, alumni-alumni dari Jurusan Bahasa Jepang UBH banyak yang bekerja di perusahaan Jepang, misalnya dalam bidang elektronik.

Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang dengan bahan baku yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi.

Sebuah karya hasil origami merupakan suatu hasil dari keterampilan tangan yang sangat teliti dan halus. Origami merupakan kesenian yang dipercayai bermula sejak kertas diperkenalkan pada abad pertama di zaman China kuno tahun 105 Masehi oleh Ts’ai Lun.

Origami sangat populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang, terutama dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com