Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Didesak Perangi Radikalisme

Kompas.com - 25/09/2011, 19:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gerakan Pemuda Ansor meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyatakan perang melawan kelompok radikal di Indonesia. Tuntutan tersebut muncul setelah aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo, Minggu (25/9/2011) siang.

"Kita minta Presiden SBY harus berani menyatakan perang terhadap tindakan radikalisasi, apalagi yang mengatasnamakan agama. Negara tak boleh kompromi terhadap kelompok yang mengatasnamakan agama melakukan radikalisasi, negara tak boleh kompromi dan kalah, dan negara wajib memberikan perlindungan terhadap kebebasan beragama," kata Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid dalam acara jumpa pers di Sekretariat GP Ansor, Jakarta, Minggu petang.

Nusron menyatakan, GP Ansor akan turut serta dalam perang melawan kelompok radikal ini. Tindakan konkret itu, antara lain, dilakukan dengan mengerahkan anggota Banser GP Ansor untuk membantu menjaga gereja dan rumah ibadah lainnya.

"Sejak siang kami mengirimkan kader kita, Banser, dan mengadakan doa bersama di lokasi kejadian bersama umat beragama lainnya. Ini merupakan komitmen beragama kita dan Pancasila," ujar Nusron.

Dalam jumpa pers tersebut, sejumlah tokoh dari organisasi keagamaan turut mengecam pengeboman di GBIS Kepunton Solo. Tokoh kerukunan umat beragama, Romo Benny Susetyo, meminta pemerintah bertindak tegas dan berani melawan terorisme di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com