Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres-PBNU Bahas Radikalisme

Kompas.com - 26/09/2011, 17:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan silaturahim antara Wakil Presiden Boediono dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj di gedung PBNU salah satunya membahas upaya bersama yang bisa dilakukan pemerintah bersama PBNU untuk menanggulangi kemiskinan dan radikalisme.

”Kami tadi berbincang-bincang ke sana kemari, menganalisis, memahami, memetakan, dan bersama-sama mencari jalan keluar apa yang bisa kita lakukan menghadapi segala  persoalan bangsa ini, terutama apa yang kita lihat barusan, peledakan bom masih ada, terorisme masih ada, radikalisme masih ada, dan sangat serius,” kata Said.

Menurut Said, jika persoalan radikalisme dan terorisme ini tidak diantisipasi, dikhawatirkan akan mengancam integritas atau persatuan bangsa. ”Terorisme, kemiskinan, itu bukan tugas satu kelompok, satu departemen kementerian. Tapi semua yang ada ini harus peduli dengan hal itu,” kata Said.

Wapres menyatakan, pemerintah bersama PBNU berupaya mengurangi risiko terjadinya musibah-musibah, seperti bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, terjadi lagi. ”NU bersama pemerintah tentu akan bersama-sama mencari upaya yang lebih baik lagi untuk bersama-sama menguurangi risiko-risiko semacam ini. Dan di situ tentunya ada hal-hal yang bisa dilakukan nanti bersama,” katanya. 

Wapres bersama PBNU juga membahas program-program sosial yang menyangkut kesejahteraan rakyat. ”Apa yang bisa kita sama-sama lakukan ke depan ini. Ini tentu masih dalam pembahasan, tapi  niatnya untuk memecahkan masalah kemiskinan, masalah kurang gizi, dan pendidikan yang belum merata. Ini tidak bisa hanya oleh pemerintah, harus merangkul, harus bekerja sama dengan ormas-ormas, jaringan yang sangat luas,” katanya.

”Program sosial ini kami bahas, apa yang ke depan bisa kami lakukan bersama. Ini kaitannya juga untuk mengurangi risiko-risiko radikalisme tadi,” lanjut Wapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com