Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakob Oetama Menginspirasi Hidup Mereka

Kompas.com - 27/09/2011, 17:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mereka mengenal Jakob Oetama sebagai perintis hadirnya Kelompok Kompas Gramedia. Mereka juga mengenal sosok Jakob Oetama sebagai wartawan sekaligus pengusaha. Namun, lebih daripada itu, mereka mengaku kehidupannya banyak diinspirasi oleh kehidupan, pemikiran, dan karya-karya Jakob Oetama.

Misalnya, mantan pemimpin redaksi Kompas, Suryopratomo, yang hadir dalam acara peringatan ulang tahun Jakob Oetama di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (27/9/2011). Sebelum pindah ke MetroTV, Tomi—begitu dia akrab dipanggil—merintis kariernya sebagai wartawan di Harian Kompas dan terakhir kali menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Harian Kompas.

Tomi mengaku banyak sekali pelajaran yang diperolehnya dari sosok Jakob Oetama yang sederhana. Ia mengatakan kalau urusan gaya hidup, Jakob Oetama jauh lebih sederhana ketimbang dirinya mulai dari cara berpakaian,  gaya hidup, dan cara makan.

”Beliau orang yang sangat sederhana dan kesederhanaan itu melekat pada dirinya, itu tidak bisa diubah,” kata Tomi. Selain itu, Tomi menilai Jakob Oetama sebagai orang yang sangat peduli kepada semua orang. Bahkan, sangat peduli, terutama kepada orang-orang intelektual, misalnya para dosen yang dianggap menjadi sosok teladan.

Tomi berharap pemikiran dan nilai-nilai yang dianut Jakob Oetama bisa dipelihara selamanya. Lagipula, hingga saat ini Tomi menilai Jakob Oetama tak pernah lelah membagikan ilmunya kepada orang-orang di sekitarnya.

”Tak hanya di Kompas, tapi di mana pun dia berada. Dia selalu menularkan pikiran-pikiran besar dan saya orang yang hormat kepada beliau dan belajar sangat banyak dari beliau. Saya menjadi seperti sekarang adalah berkat bimbingan dari Pak Jakob,” tambahnya.

Ada pula Yenny Wahid yang mengaku terinspirasi pula oleh kesederhanaan sosok Jakob Oetama. Putri almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini berdoa agar Jakob Oetama panjang umur agar bisa terus menginspirasi generasi muda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

”Saya terkesan akan kesederhanaan dan kesahajaan beliau, padahal beliau itu orang yang sangat mumpuni, mahaguru. Seperti yang dikatakan tadi, sosok yang luar biasa sekali pencapaiannya, semua orang mengakui, tapi beliau tidak pernah besar kepala, Beliau ingin mengabdikan hidupnya untuk orang banyak, jadi betul-betul inspirasi bagi kita,” ungkapnya.

Setali tiga uang, Romo Franz Magnis-Suseno juga mengakui kerendahan hati pria kelahiran Jowahan, Borobudur, ini. Romo Magnis bahkan mengakui bahwa dirinya kerap memperoleh pencerahan dari Jakob Oetama tentang sikap terhadap persoalan bangsa dan negara. Tak hentinya, Romo Magniz mengucapkan terima kasih kepada Jakob Oetama.

”Saya merasa sangat berterima kasih. Salah satunya yang berkesan ada dalam tulisan dan pemikiran Pak Jakob. Pak Jakob itu selalu mempertahankan optimitisme mengenai bangsa Indonesia. Betapapun menyedihkan situasi atau kasus yang ada, Pak Jakob itu selalu memberi semangat supaya jalan terus,” ungkapnya.

Hari ini Jakob Oetama tepat berumur 80 tahun. Seluruh keluarga besar Kompas Gramedia turut berbahagia dengan merayakan hari jadinya dengan pesta syukuran di kawasan gedung utama KKG dan BBJ. Jakob merangkum kehidupannya selama delapan dasawarsa dengan tiga kata, ”syukur tiada akhir”. Kalimat ini pula yang menjadi judul buku yang diluncurkan tepat pada hari ulang tahunnya kali ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com