Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sertifikasi Guru Kejar Target

Kompas.com - 03/10/2011, 05:19 WIB

Palu, Kompas - Kuota sertifikasi guru tahun ini bertambah 10.000 dari alokasi anggaran pendidikan di APBN Perubahan. Penambahan kuota itu untuk daerah-daerah berkinerja baik dalam memanfaatkan alokasi kuota yang diberikan pemerintah.

Penambahan kuota terkait percepatan sertifikasi guru yang harus tuntas tahun 2015. ”Kuota tahun ini jadi 310.000 guru,” kata Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan Sumber Daya Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan Nasional, Unifah Rosyidi, pada kunjungan kerja di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (1/10).

Menurut dia, sebanyak 2.000 alokasi diserahkan khusus untuk Nusa Tenggara Timur (NTT). Daerah NTT dapat perhatian khusus untuk mengejar ketertinggalan bidang pendidikan.

Melalui nomor unik pendidik tenaga kependidikan (NUPTK) online yang mulai diterapkan tahun ini, pemerintah daerah semestinya mudah menentukan guru yang layak disertifikasi. ”Kami mencoba membuat penetapan sertifikasi oleh dinas pendidikan secara terbuka lewat NUPTK online,” kata Unifah.

Di Palu, Unifah melihat pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) Rayon 125 Universitas Tadulako. Di Sulteng, kuota awal sertifikasi guru ada 2.774 guru. Lalu, dapat tambahan 360 guru.

Asep Mahfudz, Ketua Pelaksana Sertifikasi Guru Rayon 125 Universitas Tadulako, mengatakan, pelaksanaan sertifikasi dibagi 8-9 angkatan. ”Selesai Oktober atau November,” kata dia.

Pada PLPG tahun ini, peserta yang ikut penilaian portofolio juga mengikuti tes online. Sebanyak 26 guru atau semua guru yang ikut penilaian jalur portofolio di Sulteng tak lulus ujian online.

Peserta tes online mengeluhkan soal yang gagal diunduh penuh karena gangguan jaringan. Banyak guru mendapat soal yang tak sesuai bidang yang diampu.

Tak dapat tunjangan

Dari Sulawesi Selatan dilaporkan, guru-guru di daerah terpencil tanpa kejelasan pembayaran tunjangan sertifikasi. Mereka juga tak dapat tunjangan khusus guru daerah terpencil.

Itu data para guru di daerah terpencil di Sulsel, sepekan terakhir. Beberapa guru yang ditemui di antaranya di Kabupaten Luwu Utara dan Takalar.

Tahir, Kepala Sekolah SDN 060 Manganan, Desa Rinding Allo, Limbong, Kabupaten Luwu Utara—sekitar 600 kilometer utara Kota Makassar—mengatakan belum pernah menerima sekalipun uang tunjangan sertifikasi sejak mengantongi sertifikasi tahun 2009. (ELN/SIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com