Palu, Kompas
Penambahan kuota terkait percepatan sertifikasi guru yang harus tuntas tahun 2015. ”Kuota tahun ini jadi 310.000 guru,” kata Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan Sumber Daya Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan Nasional, Unifah Rosyidi, pada kunjungan kerja di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (1/10).
Menurut dia, sebanyak 2.000 alokasi diserahkan khusus untuk Nusa Tenggara Timur (NTT). Daerah NTT dapat perhatian khusus untuk mengejar ketertinggalan bidang pendidikan.
Melalui nomor unik pendidik tenaga kependidikan (NUPTK)
Di Palu, Unifah melihat pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) Rayon 125 Universitas Tadulako. Di Sulteng, kuota awal sertifikasi guru ada 2.774 guru. Lalu, dapat tambahan 360 guru.
Asep Mahfudz, Ketua Pelaksana Sertifikasi Guru Rayon 125 Universitas Tadulako, mengatakan, pelaksanaan sertifikasi dibagi 8-9 angkatan. ”Selesai Oktober atau November,” kata dia.
Pada PLPG tahun ini, peserta yang ikut penilaian portofolio juga mengikuti tes
Peserta tes
Dari Sulawesi Selatan dilaporkan, guru-guru di daerah terpencil tanpa kejelasan pembayaran tunjangan sertifikasi. Mereka juga tak dapat tunjangan khusus guru daerah terpencil.
Itu data para guru di daerah terpencil di Sulsel, sepekan terakhir. Beberapa guru yang ditemui di antaranya di Kabupaten Luwu Utara dan Takalar.
Tahir, Kepala Sekolah SDN 060 Manganan, Desa Rinding Allo, Limbong, Kabupaten Luwu Utara—sekitar 600 kilometer utara Kota Makassar—mengatakan belum pernah menerima sekalipun uang tunjangan sertifikasi sejak mengantongi sertifikasi tahun 2009.