Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggi, Peluang Riset Teknologi

Kompas.com - 04/10/2011, 04:39 WIB

Jakarta, Kompas - Banyaknya jumlah pendaftar hingga 1.800 kelompok, yang diseleksi menjadi 89 kelompok finalis, pada lomba karya ilmiah remaja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, menunjukkan tingginya peluang pengembangan riset teknologi di Indonesia.

Berbagai materi karya ilmiah itu berpotensi menjadi inovasi karena tumbuh dari kebutuhan. ”Karya ini menunjukkan ide-ide sederhana dari masalah di sekitar mereka. Lalu dibuat sesuatu untuk mencoba mengatasi masalahnya,” kata Kepala Biro Kerja Sama dan Pemasyarakatan Iptek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogie Sudjatmiko Eko Tjahyono, Senin (3/10), pada pelaksanaan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR).

Menurut Bogie, permasalahan saat ini adalah hilangnya konsistensi dan dukungan terhadap minat riset teknologi sejak dini. LIPI memberi rekomendasi mendukung pendidikan sesuai minat riset para peserta, mulai dari murid SD hingga SMA.

”Dari tahun-tahun sebelumnya, di antara pemenang tidak terlihat keberlanjutan dan konsistensi dari hasil pengembangannya,” kata dia.

Siswa SD

Di antara finalis ada dua kelompok siswa SD pada kategori National Young Inventor Awards 2011 yang ke-4. Kategori ini diikuti 15 finalis. ”Saya lihat kakakkakak tak mau mengenakan helm karena panas, lalu saya membuat helm dingin terlapis air,” kata Linus Nara Pradana, siswa SD Kristen Petra 13 Sidoarjo, Jawa Timur.

Air diisikan ke dalam lapisan pelindung. ”Suhu di dalam helm diukur 37 derajat celsius. Setelah diberi air ke dalam lapisan pelindungnya bisa turun menjadi 30 derajat celsius,” kata dia.

Nadya Almaas dan Muhammad Ghulam Farras dari SD Muhammadiyah Manyar Gresik, Jatim, mengajukan ”Gelas Braille”. ”Gelas akan berbunyi setelah air yang dituang hampir penuh. Ini untuk tunanetra,” kata Nadya.

Siswa SMAN 1 Yogyakarta, yaitu Amelia Nugrahaningrum, Anas Mufid Nurrochman, dan Aulia Azka Januartrika, menciptakan ”Rancangan Dam Pemecah Lahar Dingin”. ”Biasanya, tanpa rancangan dam seperti ini, truk- truk yang mengambil pasir bisa terjebak saat datang lahar dingin,” kata Amelia. (NAW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com