Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Daging dan Susu LIPI

Kompas.com - 06/10/2011, 05:16 WIB

MAKASSAR, KOMPAS - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menggagas proyek ”Meat-Milk pro” berbasis riset bioteknologi reproduksi dan pemuliabiakan ternak. Itu mendukung pengembangan peternakan sekaligus pelestarian bibit lokal.

Proyek dibiayai pinjaman lunak Pemerintah Spanyol melalui perbaikan sarana laboratorium peternakan di LIPI, perguruan tinggi, dan Balai Inseminasi Buatan di Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan (Sulsel). ”Riset untuk mendorong populasi ternak, terutama sapi melalui inseminasi buatan,” kata Peneliti Senior Bioteknologi Reproduksi Ternak LIPI Syahruddin Said di Makassar, Rabu (5/10).

Proyek ini terkait swasembada pangan tahun 2014. Perhitungan Kementerian Pertanian tahun 2010, konsumsi daging sapi nasional 2,21 kilogram per jiwa, dan Indonesia akan defisit daging 333,573 ton pada tahun 2015. Dengan prediksi konsumsi susu 6,50 kilogram per jiwa, Indonesia akan defisit 1.041.213 ton (2015).

Adapun pemotongan ternak meningkat, dari 1,75 juta ekor (2000) menjadi 3,30 juta (2010). Sementara, populasi sapi pada tahun 2005-2009 hanya naik dari 10,6 juta ekor menjadi 12,6 juta ekor. Akibatnya, Indonesia impor daging 30 persen.

Bioteknologi reproduksi diharapkan memberi solusi. ”Bisa dengan inseminasi buatan dan transfer embrio. Di Sulsel, baru 30 persen dari 825.000 sapi potong yang dibudidayakan lewat inseminasi buatan. Lewat proyek ini, populasi diharap naik hingga satu juta,” kata Syahruddin.

Plasma nutfah

Riset dan teknologi juga untuk mengembangkan plasma nutfah, seperti sapi bali (Bos sondaicus) dan kerbau belang (Bubalus bubalis carabanesis) toraja. Populasi kerbau belang toraja saat ini 481 ekor. Padahal, setiap tahun sekitar 900 kerbau belang dipotong untuk ritual adat.

”Penelitian untuk mendapat bibit ternak sapi unggul dan kerbau belang bisa lebih optimal di universitas,” kata Dekan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Syamsuddin Hasan. Mereka akan mendapat alat laboratorium dan penunjang inseminasi buatan. (SIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com