Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

SMK Pertanian Mulai Diminati

Kompas.com - 06/10/2011, 20:02 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

CIANJUR, KOMPAS.com — Sekolah-sekolah menengah pertanian memang sempat sepi peminat. Namun, pengembangan sejumlah sekolah menengah pertanian menjadi sekolah menengah kejuruan yang juga membuka program keahlian nonpertanian membuat SMK pertanian diminati kembali.

Nandang Jaharudin, Wakil Kepala SMKN 1 Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (6/10/2011), mengatakan, ketika sekolah ini berdiri pada 2004, yang tertartik cuma 56 siswa. Sekarang berkembang hingga 400 siswa. Di sekolah ini juga ditambah program keahlian pariwisata dengan fokus agrowisata dan jaringan komputer. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan minat di sektor pertanian dalam beberapa bidang keahlian.

"Sekolah pertanian harus bisa mencitrakan jika bekerja di bidang pertanian itu menjanjikan. Sekolah pertanian mesti memperkuat penerapan pertanian yang didukung iptek hingga pengolahan dan pemasarannya. Siswa lebih banyak praktik," kata Nandang.

Siswa di SMK pertanian saat ini diperkenalkan dengan pertanian modern, misalnya hidroponik, rumah kaca, hingga alat-alat yang memudahkan pengolahan tanah. Tanaman sayur-sayuran dan buah yang ditanam menyesuaikan dengan kondisi di daerah dataran tinggi.

Para siswa dilatih untuk menghasilkan produk pertanian yang diminati pasar dan bisa diterima supermarket. Hasil pertanian dari sekolah ini, seperti paprika, dipasarkan di sejumlah pasar swalayan ternama. Bahkan, sekolah ini dilirik Jepang untuk bekerja sama. Ahli pertanian dari Jepang terlibat langsung untuk membantu pengembangan pertanian di sekolah ini.

Sudarman, Kepala SMKN 2 Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengatakan, sekitar enam tahun lalu minat siswa untuk melanjutkan ke sekolah menengah pertanian menurun. "Pernah, satu kelas hanya diminati sembilan siswa untuk pertanian. Sebab, pendidikan menengah pertanian dulu itu untuk praktiknya terbatas. Sekolah juga tidak menunjukkan bukti kalau pertanian itu menguntungkan," kata Sudarman.

Terobosan untuk membuat SMK pertanian diminati lulusan SMP mulai dilakukan. Di SMK ini dibuka keahlian teknik otomotif dan industri untuk mendukung pertanian. Menurut Sudarman, peminat pun bertambah. Sekitar enam tahun lalu, siswa hanya berjumlah 385 orang, saat ini mencapai 1.328 orang. "Memang otomotif yang paling diminati. Namun, siswanya kami batasi supaya tetap lebih banyak yang di pertanian. Cara seperti ini cukup efektif," kata Sudarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com