Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPID Jateng Larang Penyiaran Beberapa Lagu

Kompas.com - 06/10/2011, 22:02 WIB
Siwi Nurbiajanti

Penulis

TEGAL, KOMPAS.com — Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah melarang penyiaran beberapa lagu yang dianggap bisa berpengaruh buruk terhadap moral masyarakat, terutama generasi muda.

Selain isi lagu yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia, judul-judul lagu yang dilarang juga memiliki konotasi negatif.

Hal itu disampaikan komisioner KPID Jawa Tengah, Sosiawan, di sela-sela acara Pelatihan Pengembangan SDM Penyiaran di Kota Tegal, Kamis (6/10/2011).

Menurut dia, sedikitnya ada empat judul lagu yang dilarang disiarkan di radio karena judulnya dinilai seronok, tidak mendidik, dan mengajarkan nilai budaya yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.

Sosiawan menyebutkan, sesuai dengan pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran, terdapat rambu-rambu materi program yang tidak boleh disiarkan radio, antara lain pornografi, program yang berbau SARA, fitnah, serta pelanggaran hak azasi manusia.

Apabila ada radio yang melanggar, KPID akan memberikan teguran tertulis kepada media penyiaran tersebut. "Kalau masih melanggar, kami akan mengurangi jam siaran, dan kalau masih tetap melanggar juga, kami akan menghentikan acara tersebut," ujar Sosiawan.

Saat ini, kata Sosiawan, jumlah media penyiaran di Jateng yang terdiri atas radio dan televisi mencapai ratusan. Jumlah lembaga penyiaran yang sedang mengajukan izin penyelenggaraan penyiaran 362 lembaga, sedangkan jumlah lembaga penyiaran yang sudah mendapatkan izin prinsip penyelenggaraan penyiaran 66 unit dan yang sudah mendapatkan izin penyelenggaraan penyiaran 27 unit.

Lembaga penyiaran baik yang sudah maupun sedang mengajukan izin semuanya sudah beroperasi.

KPID, tutr Sosiawan, terus berupaya meningkatkan kualitas SDM penyiaran, antara lain melalui pelatihan. Hal itu diharapkan agar media penyiaran mampu memilih dan menyajikan berita yang mendidik masyarakat.

"Materi pemberitaan yang disiarkan ikut berpengaruh dalam membangun budaya nasional dan jati diri bangsa," kata Sosiawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com